Bisnisbandung.com - Penamat politik Rocky Gerung turut memberikan tanggapannya terkait pernyataan anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye.
Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye yang mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024.
Dalam pernyataannya, Rocky Gerung meyakini bahwa ada peran Amerika Serikat di balik kritik yang dilontarkan oleh Bacre Waly Ndiaye.
Rocky Gerung menyoroti peran diplomasi politik yang dimainkan oleh Presiden Amerika Serikat, yang secara terbuka memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto.
Namun, di sisi lain, juga terlibat dalam kritikan yang dilontarkan oleh anggota Komite HAM PBB tersebut.
Dilansir dari kanal YouTube Official Inews "Dugaan itu yang kita sebut sebagai tadi Presiden Joe Biden sudah mengucapkan selamat ke Pak Prabowo, selesai. Sudah diakui oleh, bukan dunia, (tapi) Amerika akui".
"Tapi pada saat yang sama kita tahu komisi HAM PBB itu uangnya datang dari Amerika paling banyak," tambahnya.
Baca Juga: Netanyahu Janji Bantuan Gaza: Langkah Konkrit Menuju Perdamaian?
Bahkan PBB (uangnya) datang paling banyak (dari Amerika)," kata Rocky Gerung.
Dari situ, muncul dugaan tentang dalang di balik kritik yang disampaikan oleh anggota Komite HAM PBB.
Rocky Gerung menjelaskan "Sekarang pertanyaannya, siapa yang suruh Senegal itu (Bacre Waly Ndiaye) mengucapkan ada kecurangan dalam pemilu Indonesia".
"Yang suruh Joe Biden. Itu yang namanya diplomasi politik," tambahnya.
Dia mengucapkan selamat kepada Prabowo, tetapi ada kegagalan demokrasi pada siapa? Bukan pada Prabowo, (tetapi) pada Jokowi," ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Ada Apa Di Balik Tutupnya The Body Shop?
Artikel Terkait
Kritik Tajam Rocky Gerung terhadap Kepemimpinan Jokowi, Mengungkap Hidden Otoriter Personality
Analisis Rocky Gerung: Siapa yang Ditakutkan oleh Luhut di Golkar?
Kemenkominfo Ungkap: 1900 Hoax Tersebar di Media Sosial Selama Pemilu
Aksi Demonstrasi, Timnas AMIN: Penyelamat Demokrasi atau Cermin Kecurangan?
Ketua Umum Projo: Pernyataan Sekjen PDIP Soal Suara Ganjar-Mahfud Dinilai Halusinasi
Menteri Bahlil Adukan Pencemaran Nama Baik ke Bareskrim Polri, Langkah Tegas dalam Menegakkan Keadilan