BISNISBANDUNG.COM - Jelang bulan suci Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengarahkan umat Muslim berpantang dari apapun yang diproduksi dan dipasarkan secara masif oleh perusahaan lokal maupun internasional yang terafiliasi dengan Israel, termasuk atas produk konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers), sebagai wujud perlawanan bersama atas genosida Israel di Gaza, Palestina.
"MUI mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya, sebagai bentuk ajaran cinta tanah air bagian dari iman (hubbul wathan minal iman), atau membeli produk Palestina yang telah beredar di pasar Indonesia," kata Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, dalam sebuah pernyataan tertulis, Minggu, 10 Maret 2024.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Beri Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres 2024
Menurut Amirsyah, pengarahan publik (irsyadat) berupa boikot massal tersebut merupakan penyikapan resmi MUI atas genosida di Gaza dan sekaligus untuk memperkuat fatwa MUI sebelumnya terkait Israel.
"Ramadhan membuka kesempatan bagi umat Muslim untuk berbagi keprihatinan atas kepedihan bangsa Palestina," kata Amirsyah. "Semua penderitaan, kelaparan, kesakitan bangsa Palestina hingga hari ini ini adalah akibat langsung kebijakan represif penjajah zionis Israel yang telah melakukan beragam pelanggaran hukum internasional hingga hukum HAM internasional yang sangat tidak dapat ditolerir."
Pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang "Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina".
Fatwa menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah.
Baca Juga: Dugaan Penistaan Agama, MUI Tidak Ingin Ada Perbedaan Hukum Bagi Zulkifli Hasan
Dalam fatwa tersebut, MUI merekomendasikan umat Islam "semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme".
Fatwa itu menghadirkan momentum tersendiri pada gerakan boikot atas produk keluaran perusahaan multinasional yang terafiliasi Israel atau yang diketahui aktif mendukung genosida Israel atas Gaza.
Termasuk yang banyak diboikot warga dunia sejak Oktober 2023 adalah sejumlah brand internasional, termasuk McDonald, Starbuck, Coca-Coba, Pepsi, Burger King, KFC, Danone dan masih banyak lagi.
Semua brand tersebut, meski sepenuhnya diproduksi di Indonesia dan beredar luas di tengah masyarakat, diketahui dimiliki oleh perusahaan asing yang memiliki jejak keterkaitan dengan Israel lewat beragam investasi ataupun dukungan pendanaan langsung.
Baca Juga: Heboh !! klarifikasi MUI terkait daftar produk pro Israel, Kominfo pastikan berita tersebut hoaks
Dukungan Konsumen Muslim