Di Jakarta sehari sebelum keluarnya seruan boikot massal dari MUI, ribuan warga untuk kesekian kalinya berdemonstrasi di Kedutaan Amerika Serikat untuk memprotes pembelaan buta Paman Sam dan negara-negara Barat atas genosida Israel di Gaza.
"Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda aksi biadab Israel di bumi Palestina bakal berakhir," kata Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional (Gerbang Pronas), Fuad Adnan, di tengah aksi demonstrasi. "Pembantaian Israel atas Gaza justru kian keji, termasuk yang terakhir Tragedi Pembantaian Truk Tepung dimana Israel menghabisi 116 orang warga Gaza yang tengah mengantri bahan makanan."
Dalam demonstrasi di tengah guyuran hujan lebat tersebut, sejumlah demonstran terlihat membentang spanduk yang berisi logo dan foto seratus lebih produk perusahaan multinasional yang beredar luas di Indonesia dan digambarkan berkontribusi atas genosida Israel di Gaza.
Baca Juga: Wapres Ingatkan MUI Untuk Jaga Kepentingan Umat dan Netralitas Politik
"Boikot produk terafiliasi Israel efektif menekan dan menghentikan kejahatan Israel di Palestina," kata Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, Ahmad Himawan, yang ikut turun dalam demonstrasi yang sama.
Menurut Ahmad, meski dianggap remeh oleh sebagian pihak, gerakan boikot nyatanya berhasil memicu kerugian besar pada sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel di Indonesia.
"Penjualan mereka turun secara signifikan, imbas aksi boikot masyarakat Indonesia," katanya tak memberikan rincian.
Karena itu, lanjut Ahmad, Ramadhan kali ini seharusnya menjadi momentum menguatkan aksi boikot.
"Boikot produk yang terafiliasi dengan Israel adalah selemah-lemahnya iman," katanya menegaskan. Dia berharap konsumen muslim di Indonesia tak terkecoh dengan aneka rayuan dan klaim fiktif perusahaan terafiliasi Israel di Indonesia, yang seolah ingin mengesankan tangan mereka bersih dari darah warga Gaza hanya karena produknya diproduksi sepenuhnya di Indonesia.
Baca Juga: Ini Alasan MUI Tegaskan Produk Wine Merek Nabidz Haram
Serangan tanpa henti Israel atas wilayah Gaza dan Palestina sejak Oktober 2023 memicu genosida yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya.
Selain kehancuran total Gaza, tercatat lebih dari 30.500 orang warga Palestina tewas, di mana separuh lebih antaranya adalah anak-anak dan kaum perempuan.
Genosida tersebut mendorong Afrika Selatan dan sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, berupaya menyeret Israel dan negara-negara Barat pendukungnya ke Mahkamah Internasional (ICJ).***
Artikel Terkait
Nasdem Sindir PDI Perjuangan, Irma: Yang Endorse Samsul Siapa?
PDIP Tuduh KPU Atur Suara Ganjar Mentok 17 Persen, KPU: Itu Tidak Benar
Viral Tak Kuat Menanjak Sebuah Truk Mundur Hantam Rumah Warga
Suara PSI Melonjak, PDIP: Ada Kekuatan Besar di Belakang KPU yang Mengatur
Maskapai Batik Air Menonaktifkan Pilot yang Tertidur Saat Bertugas
Presiden Prancis Emmanuel Macron Beri Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres 2024