Bisnisbandung.com - Suasana sidang paripurna DPR Selasa siang (5/03) menjadi semakin ramai ketika anggota Komisi VI dari fraksi PKB Luluk Nur Hamidah dengan interupsi tajamnya.
Interupsi tersebut ternyata bukan tanpa alasan, melainkan sebagai dukungan terhadap wacana hak angket dalam rapat paripurna masa persidangan keempat 2023-2024.
Menyoroti Momentum Pemilu 2024, Luluk Nur Hamidah tidak ragu menyebutnya sebagai pemilu paling brutal yang pernah diikutinya sejak era reformasi.
Baca Juga: 7 Cara Untuk Melupakan Seseorang Menurut Psikolog: Nomor 3 Masih Sering Diabaikan
"Semenjak tahun 99, saya belum pernah melihat ada sebuah proses pemilu yang sebrutal dan semenyakitkan ini," ujar Luluk Nur Hamidah yang dikutip dari youtube kompas.
Perhatiannya tidak hanya pada aspek kebrutalan, melainkan juga kekhawatiran akan penurunan etika dan moral politik yang mencapai titik terendah.
"Di mana etika dan moral politik berada di titik minus, kalau tidak bisa dikatakan di titik nol," imbuhnya.
Dalam penginterupsian tersebut, Luluk Nur Hamidah menegaskan bahwa Pemilu 2024 membutuhkan perhatian serius.
Interupsi ini bukan semata-mata sebagai bentuk protes, melainkan sebagai langkah untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan benar, adil, dan berdasarkan kedaulatan rakyat.
Luluk Nur Hamidah mengatakan "Pimpinan dan seluruh anggota DPR saya mendukung hak angket ini".
"Kita lakukan semata-mata untuk memberikan kepastian bahwa seluruh proses pemilu 2024 benar-benar dijalankan berdasarkan kedaulatan rakyat, keadilan, dan etika yang tinggi," tegas Luluk Nur Hamidah.
Dengan sikap yang bulat dari anggota DPR tersebut, Luluk Nur Hamidah berharap agar proses pemilu tidak hanya berjalan lancar.
Baca Juga: 4 Pertanda Kamu Sudah Siap Menikah, Pasti Mau Ngelakuin Hal Ini