Bisnisbandung.com - Pemilu legislatif 2024 memasuki sorotan tajam dengan lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Suara PSI yang menjadi perdebatan usai direkap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berdasarkan data KPU pada 4 Maret 2024, PSI meraup 2,4 juta suara atau 3,13%, menciptakan ketidaksetujuan dan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Kisah Pahit Penulis Terkenal di Dunia J K Rowling, Harry Potter Lahir dari Kegagalan
PSI yang dipimpin oleh Putra Presiden Jokowi, secara tegas membantah isu "Operasi Sayang Anak" yang menyebutkan adanya campur tangan dalam lonjakan suara tersebut.
Dikutip dari youtube kompas, Ade Armando politisi PSI menegaskan "Jika ada intervensi, kenaikan suara seharusnya terjadi sejak awal penghitungan suara.
"Dia kan punya otoritas yang sangat tinggi, kalau Jokowi 'sayang anak', seharusnya dari awal sudah terlihat," tambah Armando.
Beberapa pihak turut mengkritisi lonjakan suara PSI yang dianggap tidak masuk akal.
Baca Juga: Cewek harus Banget Tau, Cara Bikin Cowok Tertarik dan Penasaran
Lonjakan suara mencapai ratusan ribu dalam beberapa jam dan persentase yang melebihi 3% menjadi sorotan karena sebelumnya PSI masih di bawah 3% dalam real count Pemilu 2024.
KPU sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik lonjakan suara PSI.
Meski demikian, KPU terus melakukan rekapitulasi secara berjenjang, dengan pengumuman resmi hasil pemilu 2024 dijadwalkan pada 20 Maret mendatang.
Baca Juga: Intinya Jangan langsung Baper, Inilah Ciri-Ciri Pria yang Mendekati Wanita Tapi Bukan Naksir
Artikel Terkait
Misteri Lonjakan Suara PSI di Real Count, KPU Akan Lakukan Akurasi Data
Komentar Tegas Anies Baswedan Terkait Kenaikan Suara PSI
Rocky Gerung Bahas Isu RUU Daerah Khusus Jakarta dan Kaesang Berpotensi Menjadi Gubernurnya
Khofifah Berbicara: Pelantikan Prabowo-Gibran Diprediksi Bulan Oktober 2024
Protes Grace Natalie, Mengapa Hanya PSI yang Jadi Bahan Perbincangan?
Romahurmuziy Bongkar Dugaan Modus Penggelembungan Suara PSI