nasional

Akibat Bosnya Ambisius Perusahaan Volkswagen Pernah Mengalami Skandal Besar, Pemimpin Seperti Ini Tidak Boleh Dibiarkan

Jumat, 16 Februari 2024 | 13:00 WIB
Martin Winterkorn CEO VW tahun 2015 (Instagram/automobilwoche)

Bisnisbandung.com - Pada tahun 2014 perusahaan industri otomotif dianggap sebagai kebanggaan Jerman, Volkswagen atau yang lebih dikenal sebagai VW.

Perusahaan Volkswagen dihormati karena kontribusinya dalam menyelamatkan perekonomian negara Jerman dari krisis keuangan global.

Namun, tahun 2015 menjadi tahun yang mengguncang ketika skandal dieselgate menghantam perusahaan ini. Ternyata bosnya yang ambisius penyebabnya.

Baca Juga: Red Flag! Inilah 5 Tanda Dari Pria Yang Belum Siap Menikah: Lebih Baik Menunggu Atau Cari Yang Baru?

Dan semua itu karena ambisi CEO baru VW, Martin Winterkorn, untuk meraih posisi teratas di Amerika Serikat dengan mobil bermesin diesel.

Nilai pasar VW merosot hingga 46% akibat skandal tersebut, setara dengan kerugian sebesar 42,5 miliar Dolar AS atau 652 Triliun Rupiah.

Skandal dieselgate itu sungguh gila dan tak terbayangkan, tapi pemicunya ternyata dari hal yang sepele.

Dan inilah mengapa kita perlu menggali kasus ini, karena serupa dengan banyak perusahaan saat ini, bahkan mungkin perusahaan Anda.

Baca Juga: Yuk, Cintai Dirimu Sendiri Untuk Kebahagiaan dan Kesejahteraanmu

Apa yang terjadi dan apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini?

Kisah dimulai dengan kesuksesan gemilang VW, yang memuncak pada tahun 2014 dengan penjualan lebih dari 10 juta unit mobil, menjadikannya produsen mobil nomor 01 di dunia.

Kesuksesan ini tidak hanya memberi keuntungan bagi VW, tapi juga untuk Jerman, membantu negara itu keluar dari krisis keuangan global pada 2008.

Namun, senyum mereka segera memudar ketika skandal dieselgate meledak.
Pada September 2015, badan perlindungan lingkungan menuduh VW telah melakukan kecurangan dalam uji emisi gas buang.

Baca Juga: TPN Ganjar Tidak Terima Hasil Pemilu, Sebut Ada Kecurangan Terstruktur dan Sistematis

VW awalnya menyangkal, tapi akhirnya terpaksa mengakui adanya manipulasi perangkat lunak pada 11 juta unit mobil mereka.

Halaman:

Tags

Terkini