Akibat Bosnya Ambisius Perusahaan Volkswagen Pernah Mengalami Skandal Besar, Pemimpin Seperti Ini Tidak Boleh Dibiarkan

photo author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 13:00 WIB
Martin Winterkorn CEO VW tahun 2015 (Instagram/automobilwoche)
Martin Winterkorn CEO VW tahun 2015 (Instagram/automobilwoche)

Dampaknya tidak hanya merusak reputasi, tapi juga keuangan perusahaan, dan masyarakat pun ikut terdampak.

Para pemegang saham mengalami kerugian besar, para dealer merugi, bahkan ribuan karyawan dipecat.

Skandal ini juga mencoreng citra Jerman sebagai pemimpin dunia dalam teknologi otomotif.

Namun, di balik keberhasilan sementara itu, tersembunyi budaya kerja yang tidak sehat di VW.

Baca Juga: Jangan Menikah Kalau Punya Niat yang Salah, Bahaya!

Winterkorn dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan perfeksionis, menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan ketakutan.

Karyawan tidak berani menghadapi kegagalan dan tidak ada ruang untuk berdiskusi terbuka.

Hal ini didukung oleh struktur organisasi VW yang tertutup dan penuh nepotisme, di mana keluarga Porsche memiliki banyak kursi di dewan pengawas.

Hal ini menciptakan budaya kerja yang kurang mendukung inovasi dan dialog terbuka, dan pada akhirnya memunculkan skandal besar seperti dieselgate.

Dari skandal ini, kita dapat belajar beberapa hal penting. Pertama, pemimpin harus mau mendengar kabar buruk dan tidak hanya mencari kabar baik.

Kedua, penting untuk menetapkan standar tinggi, tapi juga memberikan keamanan psikologis kepada karyawan untuk gagal.

Baca Juga: Singapura Menciptakan Masyarakat Sehat dengan Pembatasan Konsumsi Gula Melalui Regulasi

Dan yang terakhir, pengakuan terhadap kegagalan kecil dapat mencegah terjadinya kegagalan besar di masa depan.

Sebagai pemimpin, kita harus memastikan bahwa lingkungan kerja kita mendukung transparansi, inovasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Hanya dengan cara ini kita dapat mencegah terulangnya kesalahan besar seperti skandal dieselgate.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: YouTube Dr. Indrawan Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X