Bisnisbandung.com - Pihak Jasa Marga siap berlakukan potongan harga sejumlah 20 % untuk biaya paling jauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Karena ada potongan harga Tarif Tol Jakarta-Cikampek itu diinginkan bisa mengoptimalkan distribusi jalan raya supaya tidak ada penumpukan di satu ruas tol.
Baca Juga: Berikut Daftar Ruas Tol Pembatasan Angkutan Barang Masa Mudik Lebaran 2023
Potongan harga tarif tol 20 % ini cuma berlaku pada dua gerbang tol, yakni Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang ke arah atau dari arah Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang yang ke arah atau dari arah Bandung.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur menerangkan potongan harga biaya tol itu bisa memancing ketertarikan dan jadi dasar untuk warga untuk berencana perjalanan mudik dengan lebih baik lagi.
Masa pemerlakukan potongan harga biaya tol 20 % di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yakni pada Minggu, 16 April 2023 jam 06.00 WIB sampai Selasa, 18 April 2023 jam 06.00 WIB.
Baca Juga: Bapanas Sebut Masih Tingginya Harga Beras, Apa Penyebabnya?
Berikut ini besaran potongan harga biaya tol 20 % untuk biaya paling jauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek:
1. Kendaraan Golongan I : Sebelumnya Rp20.000 jadi Rp16.000, potongan harga Rp4.000
2. Kendaraan Golongan II dan III : Sebelumnya Rp30.000 jadi Rp24.000, potongan harga Rp6.000.
3. Kendaraan Golongan IV dan V : Sebelumnya Rp40.000 jadi Rp32.000, potongan harga Rp8.000.
Tidak cuma pada arus mudik, Jasa Marga akan berlakukan potongan harga di Jalan Tol Jakarta.
4. Cikampek pada masa arus balik, pada Kamis, 27 April 2023 jam 06.00 WIB sampai Sabtu, 29 April 2023 jam 06.00 WIB.
Artikel Terkait
Menhub Batasi Pergerakan Kendaraan Berat Selama Mudik Lebaran, Cek Tanggalnya!
Selain Truk Pengangkut BBM Hanya Kendaraan Pengangkut Jenis Ini Yang Di Perbolehkan Melintas Saat Arus Mudik
65 Pengaduan Terkait THR Diterima Disnaker Kabupaten Tangerang
Siapkan Tol Cisumdawu Untuk Mudik? Ini Jawaban Kementerian PUPR
Wapres Minta Pertamina Perlu Lakukan Perbaikan Manajemen Risiko
Bulog Impor 500 Ribu Ton Beras, Apakah Dapat Stabilisasi Harga?