Bapanas Sebut Masih Tingginya Harga Beras, Apa Penyebabnya?

photo author
- Rabu, 5 April 2023 | 17:40 WIB
masih tingginya harga beras di pasar (dok bulog.co.id)
masih tingginya harga beras di pasar (dok bulog.co.id)

Bisnisbandung.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengutarakan, masih tingginya harga beras di pasar karena produksi beras sepanjang enam bulan akhir di bawah keperluan tiap bulannya. Adapun menurut data, keperluan bulanan akan beras capai 2,53 juta ton.

"Jadi sepanjang enam bulan akhir dimulai dari Agustus 2022 sampai Januari 2023, kita produksinya memang di bawah setara beras 2,53 juta ton," tutur Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Disamping itu , tambah Arief, ada revisi pada produksi beras yang direncanakan capai 3,68 juta ton di bulan Februari 2023.

Baca Juga: Siapkan Tol Cisumdawu Untuk Mudik? Ini Jawaban Kementerian PUPR

Menurutnya, berdasar penilaian terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada masa itu terkoreksi sampai 820 ribu ton, atau produksi cuma capai 2,86 juta ton.

Dengan keadaan produksi semacam itu, maknanya pada masa itu produksi beras nasional cuma surplus sekitar 320 ribu ton.

Hal ini koreksi prediksi produksi beras pada masa Januari-April 2023 kedepan dari sebelumnya 13,79 juta ton jadi 13,37 juta ton saja.

Dan untuk keperluan konsumsi beras pada masa itu mencapai 10,15 juta ton. Itu maknanya produksi beras di masa itu cuma surplus tiga, dua juta ton atau cuma sama dengan keperluan konsumsi beras sebulan lama waktunya.

Baca Juga: 65 Pengaduan Terkait THR Diterima Disnaker Kabupaten Tangerang

"Surplus tiga ,dua juta ton itu ekuivalen satu bulan lebih. Karena sebulan itu kan dua, lima juta ton. Dapat dibayangkan pak Ketua, menjadi keperluan kita dua koma lima juta ton satu bulan surplus sampai dengan April itu cuma tiga koma dua juta ton," kata Arief menerangkan.

Selanjutnya dia juga memberitahukan ada kemungkinan produksi beras alami minus sampai 430 ribu ton pada bulan Mei 2023. Ingat dalam prediksi produksi beras di masa itu cuma sekitaran 2,11 juta ton saja.

"Jadi jika Ketua barusan berikan persediaan melimpah, jika berlimpah itu kemungkinan stoknya enam juta ton, lebihannya dari produksi tiap tahun versi konsumsi, ketua. Tetapi jika disini kelihatan dan Ketua minta dapat menyaksikan yang bulan Mei, bulan Mei itu prediksinya akan minus 430 ribu ton, demikian Ketua," sebut Arief.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: rri.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X