Sejarah Ogoh-ogoh, Mengenal Asal Usul Tradisi Bali yang Berusia Ratusan Tahun

- Selasa, 21 Maret 2023 | 17:15 WIB
Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang menjadi bagian dari perayaan hari raya Nyepi di Bali.  (dok yutub Gases Bali)
Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang menjadi bagian dari perayaan hari raya Nyepi di Bali. (dok yutub Gases Bali)

Bisnisbandung.com-Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang menjadi bagian dari perayaan hari raya Nyepi di Bali.

Sehari sebelum Nyepi, pada hari yang disebut hari pengrupukan, masyarakat Bali membuat Ogoh-ogoh dan mengaraknya keliling desa sambil mengeluarkan suara gamelan Bali yang disebut Baleganjur.Kemudian pada malam hari, Ogoh-Ogoh dibakar dalam perayaan yang disebut "tawur agung".

Kata Ogoh-ogoh sendiri berasal dari bahasa Bali yang artinya "sesuatu yang digoyang-goyangkan". Pada awalnya, ogoh-ogoh diambil dari sebutan "ogah-ogah" yang merupakan bagian penting dalam ritual Nyepi di Bali.

Pada tahun 1980-an, ogoh-ogoh dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa dengan membawa obor atau yang disebut dengan kerupuk sebelum memulai pawai ogoh-ogoh.

Sejarah ogoh-ogoh bermula pada tahun 1983 ketika keputusan presiden menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional.

Baca Juga: Marak Penjualan Rokok Ilegal di Cimahi. Edarkan Rokok Ilegal, Ini Ancamannya!

Masyarakat Bali kemudian mulai membuat perwujudan ogoh-ogoh yang kemudian diarak keliling desa.

Budaya ogoh-ogoh semakin menyebar ketika ogoh-ogoh diikutkan dalam pesta kesenian Bali ke-12.

Ogoh-ogoh sendiri adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta kala dalam ajaran Hindu Dharma.

Bhuta kala merupakan kekuatan alam semesta dan waktu yang terukur dan tak terbantahkan.

Baca Juga: Masih menjadi misteri, Simak 7 tanda pria terlanjur sayang sama kamu. Nomor 6 bikin bingung

Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud raksasa.

Selain itu, ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk hidup yang ada di Mayapada surga dan neraka seperti naga, gajah, dan widyadari.

Selain itu, ogoh-ogoh juga bisa dibuat menyerupai tokoh-tokoh terkenal seperti para pemimpin dunia, artis, atau tokoh agama, bahkan penjahat.

Halaman:

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Gases Bali

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X