Miris! Krisis Kain Operasi, Dokter RSUD Kab Muna Beberkan Kondisi Memprihatinkan

photo author
- Sabtu, 22 November 2025 | 16:00 WIB
Kondisi operasi sesar di RSUD Kabupaten Muna  (Tangkap layar Instagram@ruhwati_docatyspog)
Kondisi operasi sesar di RSUD Kabupaten Muna (Tangkap layar Instagram@ruhwati_docatyspog)

bisnisbandung.com - Keluhan mengenai kondisi fasilitas ruang operasi di Kabupaten Muna mengemuka setelah akun Instagram dengan nama “Ruhwati Kadir” membagikan serangkaian unggahan mengenai situasi di ruang bedah RSUD dr. H.L.M. Baharuddin, M.Kes.

Unggahan tersebut berisi kritik terhadap ketersediaan perlengkapan operasi yang dinilai semakin memprihatinkan.

Dalam postingan terbaru, akun tersebut menyebut adanya kejadian berulang pada hari Kamis pagi, ketika tiga pasien dijadwalkan menjalani operasi caesar secara cito, namun set kain operasi yang tersedia hanya dua paket.

Baca Juga: KPK Belum Panggil Bobby Nasution Dua Bulan Setelah Perintah Hakim, Rossa Purbo Bekti Jadi Sorotan

Kondisi ini dianggap sangat berisiko karena setiap pasien membutuhkan perlengkapan steril yang lengkap dan tidak dapat digantikan secara darurat.

“Siapa saja yang baca story ini, tolong disampaikan kepada pihak Pemerintah Daerah Kab. Muna atau Aparat Penegak Hukum, sekaligus Komite Akreditasi RS seluruh Indonesia, supaya tidak sesekali di RSUD Muna ini…” tulisanya dalam postingan, Kamis, (20/11).

Unggahan itu juga menyoroti ketimpangan prioritas pengadaan barang. Disebutkan bahwa perlengkapan seperti kain penutup pasien dan jubah operasi kerap tidak tersedia, sementara aktivitas non-medis justru memperoleh dukungan perlengkapan baru, seperti kostum untuk kegiatan internal.

Baca Juga: 70 Juta Ton Sampah Jadi Bom Waktu, Rofi Alhanif Ungkap Peran Kemenko Pangan dalam Percepatan Waste to Energy

Dalam narasi yang ditampilkan pada unggahan tersebut, pemilik akun mempertanyakan mengapa kebutuhan sederhana seperti kain operasi yang disebut memiliki harga terjangkau tidak pernah dipenuhi.

Sedangkan pengadaan alat bernilai besar seperti CT Scan dengan biaya mencapai miliaran rupiah justru direalisasikan meski kemudian tidak digunakan dan disimpan di gudang.

“Bayangkan dengan harga CT Scan yang infonya 15M langsung diadakan dan sekarang itu barang terdudu di gudang tidak digunakan…” jelasnya.

Akun tersebut menilai bahwa alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran berdampak langsung pada keselamatan pasien dan beban kerja tenaga kesehatan.

Disebutkan pula bahwa dana sebesar itu bahkan dapat mengakomodasi insentif tenaga kesehatan untuk periode yang panjang jika dialihkan ke kebutuhan yang lebih mendesak.

Baca Juga: Tak Ada Ampun untuk Barang Ilegal, Purbaya Tegas Tolak Legalisasi Importir Ilegal

Serangkaian unggahan dari akun “Ruhwati Kadir” sebelumnya telah menampilkan gambaran kondisi ruang operasi yang dinilai tidak sesuai standar, termasuk dokumentasi kain bedah yang telah rusak, peralatan terbatas, serta lonjakan pasien yang tidak diimbangi dengan kesiapan fasilitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X