Singgung Kapitalisme, SBY: Dia Tidak Sensitif, Tidak Peduli pada Kemiskinan, Ketimpangan, dan Ketidakadilan

photo author
- Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Ke-6 (Tangkap layar youtube TirtoID)
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Ke-6 (Tangkap layar youtube TirtoID)

Bisnisbandung.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan saat menghadiri puncak Dies Natalies ke-65 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Dalam pemaparannya, SBY mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia harus terus tumbuh untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut SBY, pertumbuhan ekonomi memiliki peran sentral dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan daya beli, serta memastikan masyarakat dapat hidup layak.

Baca Juga: Buka-bukaan Soal APBN, Purbaya Jelaskan Aliran Dana Rp200 Triliun yang Hanya ‘Dititipkan’ di Bank

SBY menyoroti sisi negatif sistem ekonomi kapitalistik dan pasar terbuka. Menurutnya, meski sistem tersebut mendorong efisiensi, mekanisme pasar tidak otomatis memperhatikan persoalan kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan sosial.

“Tetapi keburukan kapitalisme, keburukan open market system, dia tidak sensitif, tidak peduli pada kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan,” lugasnya dilansir dari youtube TirtoID.

Ia menilai bahwa pasar tidak mampu menjangkau aspek-aspek kesejahteraan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

Tanpa pertumbuhan yang kuat dan stabil, berbagai persoalan dasar seperti pengangguran dan minimnya pendapatan tidak dapat diselesaikan secara efektif.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Temukan Dugaan Manipulasi Impor, Ekonom UI Soroti Prosedur

SBY juga menyinggung transformasi ekonomi Indonesia yang membutuhkan strategi tepat agar tidak mengalami kegagalan seperti yang dialami sejumlah negara lain.

Ia mengajak agar Indonesia kembali mengejar target pertumbuhan minimal enam persen seperti yang pernah dicapai pada masa pemerintahannya.

Mantan presiden itu menyebut capaian tersebut sebelumnya mampu mendorong peningkatan GDP, pengurangan kemiskinan, hingga menurunkan beban utang asing.

Baca Juga: Perkara Nikita Mirzani, Irjen Purn Ricky Sitohang Ingatkan Publik Tidak Memojokkan Narapidana

Dalam pandangan SBY, dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo perlu diberikan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dinilai penting mengingat tantangan global dan domestik yang terus berkembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X