Zaim Saidi Bongkar: Redenominasi Itu Cuma Kamuflase Inflasi, pengelabuhan di atas pengelabuhan dan Bukan Solusi!

photo author
- Rabu, 12 November 2025 | 14:05 WIB
Ir Hj Zaim Saidi, M.P.A. ekonom dan aktivis pasar alternatif
Ir Hj Zaim Saidi, M.P.A. ekonom dan aktivis pasar alternatif

Bisnisbandung.com- redenominasi rupiah yang kembali menguat hingga dibahas target regulasinya di 2026 langsung memunculkan kembali satu pernyataan lama yang selama bertahun-tahun tersimpan di internet.

Dalam salah satu penjelasan di channel Youtube @as-sultaniyya dengan judul perkembangan global mata wang dinar dirham: menuju mata wang tunggal islam.

Pada 12 tahun lalu tanggal 4 oktober 2013, ekonom dan aktivis pasar alternatif Ir Hj Zaim Saidi, M.P.A. pernah menyebut bahwa redenominasi bukan solusi, bahkan ia menyebut itu sebagai rekayasa ilusi di dunia uang kertas.

Zaim Saidi sendiri dikenal publik sebagai ekonom dan aktivis pasar alternatif yang aktif mengkritisi sistem moneter modern.

Baca Juga: Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!

Ia pernah terlibat dalam pengembangan pasar berbasis komunitas, termasuk mendorong penggunaan dinar-dirham dan sistem barter sebagai model perdagangan tanpa rente. 

Selain itu, Zaim juga kerap menjadi narasumber dalam berbagai diskusi publik, forum intelektual, hingga program Youtube yang membahas uang, inflasi, dan dampak kebijakan moneter terhadap ekonomi rakyat.

Zaim Saidi dengan tegas kala itu menyebut uang kertas pada dasarnya bukan alat simpan nilai yang murni.

“Karena uang kertas adalah penipuan, worthless, no value,” ujar Zaim dalam penjelasan panjangnya.

Ia merunut contoh sejarah bagaimana nominal uang kertas Indonesia terus membesar seiring inflasi, namun nilai riil belanja justru makin merosot.

Baca Juga: Deretan Film Akhir Tahun 2025 yang Bikin Kursi Bioskop Panas: Dari Mafia Kocak Korea Sampai Pandora yang Membara!

Ia mencontohkan era Orde Baru. “Pak Harto dibilang berhasil dalam pembangunan, dia bikin uang 50 ribu rupiah. 

Dengan gambar Pak Harto dan kapal terbangnya. Tapi inilah ilusi yang lain, inilah sihir yang lain.

Semakin besar uang Anda, bukan semakin kaya. Semakin uang besar Anda, berarti semakin miskin,” katanya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Doc. Youtube @as-sultaniyya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X