Rocky menegaskan bahwa sejarah Orde Baru tidak dapat disederhanakan hanya melalui angka-angka survei atau penilaian tunggal terhadap kinerja pembangunan.
Sebab, perjuangan demokrasi yang lahir dari kritik terhadap kapitalisme birokratis dan militerisme pada masa itu merupakan bagian penting dari perjalanan bangsa yang tak boleh dihapus oleh statistik.
Polemik gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto, menurut Rocky, seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan kembali hubungan antara sejarah, etika politik, dan cara bangsa ini memaknai kepahlawanan.
Tanpa itu, narasi sejarah akan mudah digantikan oleh angka-angka yang dikemas dalam bentuk legitimasi ilmiah, tetapi kehilangan nilai moral di dalamnya.***
Baca Juga: Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!
Artikel Terkait
Soeharto Layak Jadi Pahlawan? Politikus: Masih Banyak Sisi Gelap!
Tuai Sorotan! Soeharto Masuk Daftar 40 Calon Pahlawan Nasional 2025, Kemensos Jelaskan Alasannya
Reaksi Rocky Gerung Soal Presiden Prabowo Akui Dongkol Menonton Podcast dengan Konten Kritis
Rocky Gerung Beberkan Tantangan Besar Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto
Rocky Gerung Sentil Budi Arie, Soal Langkah Projo ke Gerindra
Tanggapan Fadli Zon Soal Polemik Nama Soeharto di Daftar Calon Pahlawan Indonesia