Lebih lanjut, Ferdinand menilai risiko finansial dari proyek ini tidak hanya ditanggung oleh pemerintah, melainkan juga oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Ini adalah sebuah hasrat individu dari Jokowi yang tidak memperhitungkan risiko. Sementara sekarang risiko ini ditanggung semua rakyat,” tuturnya.
Jika proyek gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang, hal itu dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan menurunkan kepercayaan investor internasional terhadap Indonesia.
Ferdinand menilai kegagalan proyek kereta cepat dapat menjadi simbol lemahnya perencanaan dan pengawasan pembangunan nasional.***
Baca Juga: Pengamat Soroti Fenomena Pansos di Pemerintahan Prabowo, Singgung Menteri “Penyelamat Ekonomi”
Artikel Terkait
Awalil Dukung Purbaya: “Tegas! APBN Bukan untuk Bayar Utang Kereta Cepat”
Pengamat Ekonomi Usulkan Jepang Kembali Terlibat dalam Proyek Kereta Cepat Whoosh
Proyek Kereta Cepat Terlilit Utang, DPR Optimistis Solusi Bisa Ditemukan
Tajam! Rocky Gerung Soal Jokowi dan Bayang-Bayang Mark Up Kereta Cepat
Kereta Cepat Jokowi Bisa Jadi Kereta Menuju Krisis! Rudi S Kamri Sindir Proyek WHOOSH
Rocky Gerung: Kita Ditipu China! Kereta Cepat WHOOSH Cuma Akal-akalan Global!