Prabowo juga menyebutkan tiga jenis manusia: pemimpin, pengikut, dan orang yang tidak tahu perannya. Ia menilai tipe ketiga itu harus dihindari karena berpotensi tidak produktif dalam kehidupan berbangsa.
Menanggapi hal itu Awalil menyebut tafsirnya bisa beragam tergantung konteks demokrasi.
“Dalam sistem demokratis, bukan hanya pemimpin dan pengikut setia yang dibutuhkan. Pengkritik yang konstruktif juga bagian dari mekanisme sehat untuk menjaga arah pemerintahan,” jelasnya.
Awalil juga menyinggung pentingnya kebijakan ekonomi yang berbasis data dan perhitungan matang.
Ia berharap Prabowo memiliki tim yang mampu melakukan cross check terhadap berbagai kebijakan agar sesuai dengan prinsip akal sehat dan ketelitian yang disampaikannya sendiri.
“Kita percaya Presiden punya niat baik tapi sering kali masalahnya ada di asupan data dan perhitungan yang kurang akurat. Itu yang harus diperbaiki,” ujarnya.
Menutup analisanya Awalil berharap Presiden Prabowo menjalankan gaya kepemimpinan seperti yang ia ucapkan: rasional, adil, dan berintegritas.
“Kalau itu diterapkan secara konsisten Indonesia akan jauh lebih maju. Tapi ya sekarang tinggal kita lihat bukti konkretnya,” katanya.***
Artikel Terkait
Jangan Semua Gratis Nanti Bangkrut! Menkeu Purbaya Tolak Usulan Gaji Rp10 Juta Bebas Pajak
Rieke Diah Pitaloka Ngadu ke Dedi Mulyadi: Mantan Kades Diduga Terlibat Mafia Tanah!
Rocky Gerung: Jokowi Sudah Kehilangan Pulung, Tak Bisa Baca Zaman!
Warning Keras Prabowo! Adi Prayitno: Tak Ada Ampun Buat Menteri Nakal
Kereta Cepat Jokowi Bisa Jadi Kereta Menuju Krisis! Rudi S Kamri Sindir Proyek WHOOSH
Purbaya Dukung MBG Meski Mandek, Awalil: Jangan Jadi Proyek Politik Berbiaya Raksasa!