Diduga Hacker Bjorka, Pemuda Asal Minahasa Ditangkap, Latar Belakang Pendidikan Mengejutkan

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 19:30 WIB
Diduga Hacker Bjorka ditangkap (X/@secgron)
Diduga Hacker Bjorka ditangkap (X/@secgron)

bisnisbandung.com - Polisi menangkap seorang pemuda berinisial WFT asal Minahasa, Sulawesi Utara, yang diduga terkait dengan aktivitas hacker Bjorka.

Kasus ini menarik perhatian publik karena sosok yang bersangkutan ternyata tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang teknologi informasi.

Berdasarkan hasil penyelidikan, WFT diketahui bukan lulusan sekolah tinggi maupun perguruan tinggi bidang IT.

“Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT. Jadi hanya orang yang tidak lulus SMK,” ungkap AKBP Herman Edco, Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, dilansir dari youtube Kompas TV.

Baca Juga: SPBU Swasta Mau Punah! Pengamat Sebut Pertamina Monopoli Energi Rakyat

“Namun sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT. Jadi dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” sambungnya.

Ia bahkan tidak menyelesaikan pendidikan di tingkat SMK. Namun, kemampuan sibernya diperoleh secara otodidak melalui komunitas di media sosial dan pembelajaran mandiri di internet.

Investigasi sementara mengungkapkan bahwa WFT beroperasi seorang diri dalam melakukan aktivitas ilegalnya. Belum ditemukan bukti keterlibatan pihak lain dalam jaringan yang dijalankannya.

Baca Juga: Satu Santri Ponpes Al-Khoziny Dikira Tertimbun Reruntuhan, Ternyata Selamat Pulang ke Rumah

Dari aktivitas tersebut, ia diduga memperoleh keuntungan dengan cara menjual data di forum online.

Nilai transaksi dari penjualan data bisa mencapai puluhan juta rupiah, bergantung pada pembeli dan jenis data yang diperdagangkan.

“Tapi pengakuannya, sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual melalui forum dulu, ya,” jelas AKBP Herman Edco.

Baca Juga: Prabowo Ngaku Tak Pernah Benci Anies, Adi Prayitno: Politik Bukan Ajang Dendam!

Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami berapa total keuntungan yang diperoleh pelaku sejak pertama kali menjalankan aksinya pada tahun 2020 hingga 2025.

Proses penyidikan juga terus dilakukan untuk mengungkap sejauh mana keterkaitan WFT dengan kelompok peretas lain serta potensi dampak kebocoran data terhadap masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X