Pidato Prabowo di PBB Banjir Apresiasi, Trump Justru Dikecam Netizen

photo author
- Kamis, 25 September 2025 | 17:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (Tangkap layar youtube Presiden Prabowo)
Presiden Prabowo Subianto (Tangkap layar youtube Presiden Prabowo)

bisnisbandung.com - Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi sorotan besar di media sosial.

Data analisis Drone Emprit yang disampaikan oleh analis Nova Mujahis menunjukkan lebih dari 32 ribu percakapan tentang Prabowo muncul hanya dalam waktu 24 jam dengan total interaksi mencapai ratusan juta kali.

“Dan itu data menunjukkan lebih dari 798 juta interaksi terkait dengan Pak Prabowo dengan tren yang saat ini masih terjaga cukup tinggi pada kisaran 300-an,” unkapnya dilansir dari youtube CNN Indonesia.

Baca Juga: Ekonom Paramadina Ingatkan Kejar Rp60 Triliun Pajak Bisa Jadi Momentum Exit Pengusaha

Menurut Nova Mujahis, mayoritas warganet menanggapi pidato Prabowo secara positif. Sekitar 53 persen perbincangan bernada apresiatif, terutama karena gaya penyampaian yang dinilai tegas, penuh semangat, serta konsistensi dalam membela Palestina dan menyerukan perdamaian dunia.

Publik juga menganggap kehadiran Prabowo sebagai kembalinya Indonesia ke panggung diplomasi internasional setelah sekian lama.

Meski demikian, Nova mencatat adanya kritik yang cukup menonjol. Sekitar 34 persen percakapan bernuansa negatif, di antaranya menyoroti sikap Prabowo terkait konflik Palestina-Israel, penggunaan istilah genosida yang tidak disampaikan, hingga gaya hidup mewah saat kunjungan ke New York.

Baca Juga: Prabowo Otaknya Rambo, Hatinya Rinto! Said Didu Beberkan Strategi Bereskan Mafia

Kritik ini memperlihatkan adanya perdebatan di ruang publik, meski sentimen positif tetap mendominasi.

Sebaliknya, Donald Trump yang juga menyampaikan pidato di forum yang sama justru menuai lebih banyak kecaman dari publik Indonesia.

Nova Mujahis menyebut sentimen terhadap Trump didominasi kritik, terutama mengenai posisinya terhadap Palestina, sikapnya yang dianggap meremehkan PBB, serta kebijakan kontroversial seperti penghentian dana untuk WHO.

Volume percakapan terkait Trump jauh lebih kecil dibanding Prabowo, namun nuansa negatif sangat kuat.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Cuma Bisa Selamat Kalau Gibran Jadi Presiden!

Perbandingan dua tokoh ini memperlihatkan kontras yang jelas. Jika Prabowo dipandang membawa semangat baru bagi diplomasi Indonesia, Trump justru menghadapi gelombang kritik dari warganet.

Analisis Nova Mujahis menegaskan bahwa persepsi publik global sangat dipengaruhi oleh gaya komunikasi, konsistensi pesan, dan sikap terhadap isu kemanusiaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X