Kriminolog Sebut Dugaan Contract Killing di Balik Kematian Kepala Cabang Bank BUMN

photo author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 17:00 WIB
CCTV Penculikan kepala cabang bank BUMN (Tangkap layar youtube Kompas TV)
CCTV Penculikan kepala cabang bank BUMN (Tangkap layar youtube Kompas TV)

bisnisbandung.com - Kasus penculikan dan pembunuhan MIP, kepala cabang sebuah bank BUMN, mulai mengerucut pada dugaan praktik contract killing.

Pandangan ini disampaikan kriminolog Universitas Budi Luhur, Lucky Nurhadiyanto, yang menilai peristiwa tersebut tidak sekadar tindak kriminal biasa, melainkan pembunuhan berencana dengan keterlibatan aktor intelektual.

Lucky menjelaskan bahwa pola kejahatan yang dilakukan para pelaku memperlihatkan tanda adanya pengorganisasian rapi.

Menurutnya, aksi ini bukan hanya eksekusi pembunuhan, melainkan juga sarat pesan intimidasi. Tujuan intimidasi tersebut bisa diarahkan kepada korban, keluarga, bahkan masyarakat luas agar timbul rasa takut.

Baca Juga: Ratusan Triliun Uang Rakyat Nyaris Hilang! Mahfud MD: Konglomerat Jangan Main-main

Dari analisis kriminologis, motivasi yang paling mungkin melatarbelakangi pembunuhan ini adalah gesekan dalam urusan bisnis atau pekerjaan korban.

Sebagai kepala cabang bank BUMN, Ilham dinilai berpotensi memiliki informasi atau kewenangan yang sensitif.

Hal tersebut dapat memicu pihak tertentu menggunakan jasa pembunuh bayaran untuk membungkam sekaligus menutup akses informasi yang dimiliki korban.

“Mereka akan lebih mudah untuk kemudian memanfaatkan contract killing tersebut, atau pembunuh bayaran, untuk kemudian menjadi eksekutor di sana,” jelasnya dilansir dari youtube Kompas TV.

Baca Juga: Bubarkan DPR? Adi Prayitno Sebut Ini Bentuk Kemarahan Publik

Lucky juga menekankan kecilnya kemungkinan motif pribadi, seperti dendam atau konflik emosional, karena pola tindak kejahatan tidak dilakukan oleh orang terdekat korban.

Sebaliknya, eksekusi justru dijalankan oleh pihak luar yang tidak memiliki hubungan langsung, sebuah pola yang sering ditemukan dalam kasus contract killing.

Lebih lanjut, ia memandang tindakan penculikan yang dilakukan di siang hari pada area terbuka menandakan unsur intimidatif yang kuat.

Para pelaku seolah ingin menunjukkan kekuasaan sekaligus menyampaikan pesan bahwa korban tidak boleh membuka rahasia tertentu.

Baca Juga: Petaka NKRI: Amien Rais Bongkar Kekacauan Para Pemimpin, Jokowi Pemicunya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X