Menguak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Bank, Dugaan Motif Pribadi Dianggap Masuk Akal

photo author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepcab Bank BUMN (Tangkap layar youtube Official iNews)
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepcab Bank BUMN (Tangkap layar youtube Official iNews)

Bisnisbandung.com - Kasus penculikan dan pembunuhan MIP, Kepala Kantor Cabang salah satu bank pemerintah, masih menjadi perhatian publik.

Empat pelaku telah ditangkap, namun banyak aspek penting yang belum terungkap, termasuk siapa eksekutor utama, siapa dalang di balik aksi tersebut, dan apa motif sesungguhnya.

Menurut analisis mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji, langkah berikutnya yang harus dilakukan penyidik adalah memastikan identitas eksekutor.

Baca Juga: Keluarga Arya Daru Ungkap Misteri, Amplop Cokelat Bermotif Bunga Kamboja Jadi Teka-Teki

“Pertama, arahnya setelah tertangkap pelaku penculikan, penyidik akan mengungkap siapa eksekutornyayang melakukan pembunuhan itu siapa? Apakah mereka merangkap penculik dan pembunuh?” terangnya dilansir dari youtube Kompas TV.

“Yang kedua, siapa dalangnya? Dalangnya artinya yang memesan, yang memerintahkan. Kalau para penculik ini, saya yakin kecil sekali kemungkinan mereka dalangnya,” sambungnya.

Meski para penculik telah ditangkap, belum bisa dipastikan apakah mereka juga menjadi pelaku yang menghabisi nyawa korban. Selain itu, keberadaan dalang atau pihak yang memerintahkan aksi tersebut juga diyakini masih tersembunyi.

Baca Juga: Ariel NOAH Desak Kepastian Hukum Soal Kewajiban Bayar Royalti Penyanyi

Isu hutang-piutang dinilai tidak relevan sebagai motif pembunuhan. Logikanya, membunuh seorang kepala bank tidak akan menghapus kewajiban hutang karena seluruh catatan perbankan tersimpan secara elektronik dan tidak bisa dihapus begitu saja.

Analisis juga menyebut kemungkinan adanya jaringan tertentu yang terlibat, meski hal ini masih perlu ditelusuri lebih jauh.

Kemungkinan lain yang dianggap lebih masuk akal adalah motif pribadi. Dalam pengalaman kasus serupa, faktor dendam, persaingan, atau sakit hati kerap menjadi latar belakang penculikan dan pembunuhan.

Hal ini dinilai lebih kuat dibandingkan asumsi terkait masalah keuangan dengan lembaga perbankan negara.

Sebagai pejabat bank BUMN, korban dinilai tidak mungkin terlibat dalam jaringan kejahatan yang berkaitan langsung dengan tindak pidana ini.

Baca Juga: Darmadi Durianto Tegaskan Danantara Harus Turun Tangan Restrukturisasi Utang KCIC

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X