Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Tunjukkan Rawan Kejahatan di Area Publik

photo author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Suasana rumah duka kepala cabang yang diculik dan dibunuh (Tangkap layar youtube Official iNews)
Suasana rumah duka kepala cabang yang diculik dan dibunuh (Tangkap layar youtube Official iNews)

bisnisbandung.com - Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang salah satu bank pemerintah menegaskan tingginya kerawanan kejahatan di ruang publik.

Peristiwa ini terjadi di area parkir pusat perbelanjaan Jakarta Timur, sebelum korban berinisial MIP ditemukan tewas di Bekasi dengan luka-luka serius di tubuhnya.

Kasus ini sekaligus menegaskan betapa rentannya masyarakat menjadi korban kejahatan di area publik.

Lokasi penculikan yang berada di tempat ramai seperti pusat perbelanjaan menunjukkan bahwa para pelaku berani bertindak terbuka dengan perencanaan matang.

Baca Juga: Motif di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kepcab Bank BUMN, Kriminolog UI Beberkan Dugaan

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kasus ini sarat perencanaan dan kemungkinan besar korban memang sudah diincar sejak lama. Dari analisisnya, terdapat beberapa kemungkinan motif yang melatarbelakangi aksi kejam tersebut.

Adrianus menguraikan bahwa ada tiga kemungkinan motif utama. Pertama adalah motif dendam, yang berkaitan dengan urusan pribadi hingga melibatkan eksekutor untuk menghabisi korban.

Kedua adalah motif pekerjaan, meskipun kemungkinan ini dinilai kecil karena prosedur ketat di dunia perbankan membuat seorang kepala cabang sulit bertindak di luar aturan.

Motif ketiga yang dianggap lebih masuk akal adalah terkait aktivitas ekonomi. Ada kemungkinan korban terjerat kasus pinjaman online, investasi ilegal, atau memiliki masalah hutang yang berujung pada kekerasan.

Baca Juga: Mahfud MD Angkat Jempol untuk Prabowo: Tegas Tak Lindungi Wamenaker Immanuel Ebenezer

Hal ini dipandang lebih relevan dengan pola tindak kriminal serupa yang pernah terjadi.

Dari pengamatan kriminolog, korban kemungkinan tidak menyadari adanya ancaman sebelumnya. Hal ini membuatnya tidak siap menghadapi penculikan mendadak. Akibatnya, korban diduga melawan keras karena tidak mengetahui tujuan para pelaku.

“Ya, saya menduga bahwa korban tidak ware ya atau tidak sadar bahwa akan ada orang yang menculiknya. Dengan kata lain, yang bersangkutan itu tidak pernah diancam,” tuturnya dilansir dari youtube Official iNews.

Baca Juga: DPR Hidup Bergelimang Fasilitas, Rudi S Kamri: Rakyat Tersungkur!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X