Padahal menurut Adi Prayitno dalam 10 bulan pemerintahan Prabowo komitmen pemberantasan korupsi sudah ditunjukkan dengan sederet kasus besar yang diungkap Kejaksaan Agung maupun KPK.
"Sayangnya OTT ini membuktikan bahwa meski sudah ada ratusan triliun yang berhasil diselamatkan negara, pejabat publik masih saja tidak kapok melakukan korupsi," jelasnya.
Kasus Immanuel Ebenezer kembali membuka wacana urgensi pengesahan RUU Perampasan Aset yang mandek di DPR.
Baca Juga: Mengapa Lisa Mariana Dipanggil KPK? Pakar TPPU Beberkan Kemungkinan Aliran Dana
Adi Prayitno menilai satu-satunya cara memberi efek jera bagi koruptor adalah dengan memiskinkan mereka.
"Kalau hanya ditangkap lalu dipenjara koruptor tidak jera. Tapi kalau asetnya disita habis-habisan mereka akan takut. Itu yang ditunggu publik," katanya.
Adi Prayitno juga mengusulkan agar hukuman ekstrem seperti penjara seumur hidup hingga hukuman mati dipertimbangkan untuk kasus-kasus korupsi besar.
Menurut Adi Prayitno kasus ini seharusnya jadi momentum bagi pemerintah, DPR, dan aparat hukum untuk bersatu melawan korupsi secara total.
"OTT Immanuel Ebenezer adalah alarm keras. Kalau pejabat selevel wakil menteri bisa korupsi, bagaimana dengan pejabat di level bawah? Harus ada langkah nyata. Jangan hanya retorika," tutup Adi Prayitno.***
Artikel Terkait
Ekonom Kritik Data BPS: Klaim Pemerintah Soal Ketimpangan Menurun Tak Akurat
Heboh! Amien Rais Sebut UGM “Badut Politik” karena Bela Jokowi
DPR Hidup Bergelimang Fasilitas, Rudi S Kamri: Rakyat Tersungkur!
Mahfud MD Angkat Jempol untuk Prabowo: Tegas Tak Lindungi Wamenaker Immanuel Ebenezer
Bukan Cuma Tahu Tapi Diduga Ikut Minta! KPK Bongkar Peran Wamenaker Immanuel Ebenezer
Ketua KPK Beberkan Aliran Uang & Bukti OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer