Bisnisbandung.com - Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa Setya Novanto hingga kini masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.
Hal ini disampaikan Ahmad Doli menanggapi pertanyaan terkait status politik Novanto pasca-pembebasan bersyarat.
Menurut Ahmad Doli, Setya Novanto tidak pernah mengundurkan diri atau dikeluarkan dari partai.
Baca Juga: Tambang Ilegal Dibekingi Aparat, CELIOS Nilai Retorika Prabowo Bagus tapi Sulit Dieksekusi
"Per hari ini Setya Novanto masih kader Partai Golkar dan menjadi bagian dari keluarga besar Golkar," ujar Ahmad Doli yang dikutip dari youtube kompas.
Ahmad Doli menambahkan Golkar menyambut siapa pun kader yang ingin aktif kembali, termasuk Setya Novanto.
"Kalau beliau mau aktif lagi tentu kami tempatkan di posisi yang sesuai dengan pengalaman dan senioritasnya," kata Ahmad Doli.
Golkar juga memastikan status Novanto tetap sah meski kini menjalani masa bebas bersyarat hingga 2029.
Selain itu Ahmad Doli juga menyinggung persoalan fiskal daerah dan gaji PNS.
Baca Juga: Setelah Mafia Sawit, Presiden Prabowo Kini Bidik Tambang Ilegal
Ia menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah daerah dan DPRD sebelum mengambil keputusa, agar aspirasi masyarakat tetap diperhatikan.
Menurutnya kenaikan gaji PNS perlu mempertimbangkan kondisi fiskal dan situasi ekonomi masyarakat.
Ahmad Doli mencontohkan kasus Pati, di mana keputusan Perbup mengenai pajak sempat menimbulkan protes warga karena dinilai tidak melalui uji publik.
"Kalau Bupati bicara dulu dengan DPRD tentu ada masukan dari masyarakat sehingga keputusan lebih tepat sasaran," katanya.
Baca Juga: Setya Novanto Bebas Bersyarat, Hak Narapidana atau Celah Hukum?
Artikel Terkait
Hari Konstitusi, Rocky Gerung Kritik Negara yang Kalahkan Kedaulatan Rakyat
Pakar Adi Prayitno Kritisi Wacana Pertemuan Prabowo & Megawati: Ada Apa?
HUT RI ke-80 Megawati Tak Hadir, Pakar Politik Ungkap Rahasia di Baliknya
“Hidup Dalam Kepalsuan 10 Tahun”, Amien Rais Kritik Kepemimpinan Jokowi
Korban Jebakan Utang China Muncul, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Sorotan Awalil Rizky
Ekonom Kritik Target 5,4% RAPBN 2026, Pemerintah Dinilai Terlalu Optimistis