Keterlibatan masyarakat dianggap krusial agar kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan sisi fiskal pemerintah daerah, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan bayar warga.
Dengan demikian, menurutnya, kenaikan PBB yang terjadi di sejumlah wilayah tidak sepatutnya dikaitkan langsung dengan kebijakan pemerintah nasional, melainkan harus dilihat sebagai bagian dari pengelolaan fiskal daerah yang memerlukan perbaikan tata kelola dan komunikasi publik.***
Artikel Terkait
Mulai 17 Agustus! Bank Indonesia Luncurkan “Payment ID”, Transaksi Digitalmu Kini Tersambung ke NIK dan Diawasi Negara! Pajak Mengintai Dompetmu
Geger di Pati! Bupati Naikkan Pajak Hingga 250%, Tantang 50 Ribu Warga Demo: “Saya Tidak Akan Gentar!”
Bupati Pati Batalkan Kenaikan Pajak Tapi Demo Warga Tak Reda, Ini Kata Pakar Bivitri
Heboh Pajak PBB Naik 250% di Pati! Adi Prayitno Bongkar 3 Biang Kerok Kontroversi
Rakyat Kecil Terjepit Pajak, Direktur CELIOS Persoalkan Pajak Orang Super Kaya
Kemerdekaan Fiskal Daerah Tergerus, Kenaikan Pajak Dinilai Dampak Pemangkasan DAU