Bisnisbandung.com - Tokoh reformasi Amien Rais ikut angkat suara terkait kisruh kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250% di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Menurutnya langkah Bupati Pati Sudewo bukan hanya memicu kemarahan warga tapi juga menjadi “alarm politik” yang bisa berdampak ke daerah lain.
Dikutip dari youtubenya, Amien Rais menjelaskan “Kenaikan PBB 250% ini jelas terlalu berat untuk mayoritas rakyat Pati.”
Baca Juga: Podcast Bukan Alat Pidana, Tegas Susno Duadji soal Kasus Abraham Samad
“Apalagi kondisi ekonomi rakyat kecil sedang lesu. Banyak warga yang bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok,” ujar Amien Rais.
Amien Rais menyebut alasan Sudewo yang mengklaim PBB tak pernah naik selama 14 tahun memang masuk akal secara administratif.
Namun ia menilai kebijakan itu tidak sensitif terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat saat ini.
Aksi penolakan warga memuncak pada Kamis (8/8). Ribuan massa memadati area sekitar kantor Pemkab Pati.
Mereka membawa ribuan dus berisi botol air mineral, bungkusan mi instan, dan berbagai sembako sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan tersebut.
Baca Juga: Abraham Samad Dijerat Gara-Gara Podcast, Ade Darmawan: Tidak Ada Diksriminasi
Menurut Amien Rais pesan warga jelas: di Pati kedaulatan ada di tangan rakyat bukan pejabat.
“Enough is enough. Sudewo sebaiknya segera mengundurkan diri,” tegasnya.
Amien Rais juga menyoroti sikap DPRD Pati yang dinilai diam saja.
“Tidak satu pun anggota DPRD Pati yang berani menemui demonstran. Rakyat yang memilih mereka jelas kecewa,” kata Amien Rais.
Baca Juga: Rakyat Kecil Terjepit Pajak, Direktur CELIOS Persoalkan Pajak Orang Super Kaya
Artikel Terkait
‘Dikepung’ Sampah, Herman: Jawa Barat Siap Berlakukan Kontrol TPA
Kunjungi Try Sutrisno, Gibran Bahas Kesehatan Jokowi Sekaligus Serahkan Undangan HUT ke-80 RI
Walk Out! Susi Pudjiastuti Marah Izin KJA Pangandaran: Harus Dicabut!
OPD Terbaik Pemprov Jabar Dapat Hadiah Spesial, Dedi Mulyadi: Kursus di Korea Menanti
Adi Prayitno Analisis Pertemuan Gibran dan Try Sutrisno Bisa Tenangkan Publik
Pertumbuhan Ekonomi 5,12% di Triwulan II, Awalil Rizky: Data BPS Perlu Diuji