Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky mengungkapkan fenomena menarik dari data perbankan terbaru.
Data tersebut menunjukkan masyarakat mulai menahan diri untuk menyimpan uang di bank dan permintaan kredit yang cenderung lesu.
Hal ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan belum berjalan optimal di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi COVID-19.
Baca Juga: Kemenag Kerap Terseret Kasus Korupsi, Pukat UGM Soroti Paradoks di Kementerian Agama
Dalam youtubenya, Awalil memaparkan data Bank Indonesia per Juni 2025 yang mencatat total dana yang dikelola bank umum mencapai sekitar Rp 12.500 triliun.
Namun porsi kredit yang disalurkan ke masyarakat hanya sebesar 64,61% dari total dana turun dari 65,19% pada Desember 2024 dan jauh di bawah angka sebelum pandemi yang bisa mencapai 68-69%.
Menurut Awalil ini menandakan bank-bank masih sangat berhati-hati menyalurkan kredit mengingat risiko kredit macet yang masih mengintai.
Selain itu bank juga lebih memilih menempatkan dana pada surat berharga negara (SBN) dan instrumen likuid di Bank Indonesia yang memberikan hasil cukup menarik dan risiko lebih rendah.
"Fungsi intermediasi perbankan masih menunjukkan tanda-tanda lesu atau yang saya sebut lazy banking. Bank lebih memilih simpan dana di instrumen yang lebih aman ketimbang menyalurkan kredit," jelasnya.
Lebih lanjut pertumbuhan kredit kepada masyarakat hanya sekitar 7,77% year on year hingga Juni 2025 belum menyentuh dua digit seperti pada masa sebelum pandemi yang mencapai 11-20%.
Hal ini mengindikasikan permintaan kredit dari masyarakat dan korporasi juga melemah seiring daya beli yang turun dan ketidakpastian ekonomi.
Sementara itu dana pihak ketiga (simapanan masyarakat di bank) memang masih meningkat secara nominal namun laju pertumbuhannya melandai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Awalil memperingatkan bahwa tren ini bisa jadi cerminan masyarakat mulai mengurangi tabungan karena kebutuhan konsumsi yang lebih mendesak.
Baca Juga: Cuma Cuci Piring Digaji Rp75 Juta! Gaji Pekerja Restoran di Swiss Bikin Warganet Geleng-Geleng
Artikel Terkait
Rocky Gerung: Abolisi & Amnesti Pilihan Presiden untuk Keadilan, Bukan Sekadar Hukum
Megawati Tolak Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung Sebut Jokowi Masih Cemas
Prabowo Kritik Pedas Pelaku Ekonomi, Jangan Korbankan Rakyat Demi Keuntungan
Digugat Sekolah Swasta, Dedi Mulyadi: Ini Tanda Kebijakan Saya Berjalan
Cerita Haru di Sleman, Dedi Mulyadi Borong Dagangan Ibu untuk Biaya Pengobatan Suami
Kisah Perjuangan Mahasiswi di Ponpes Ora Aji, Dedi Mulyadi Siap Bantu Biaya Kuliah