Ia menyebut Kejaksaan memiliki tim khusus bernama Tim Tabur (Tangkap Buronan) yang seharusnya bisa menangkap Silvester seperti para buronan lain.
“Orang di Papua saja bisa ditangkap masa ini yang ada di depan mata enggak bisa? Jangan-jangan karena dia dekat dengan kekuasaan waktu itu?” sindir Mahfud.
Terkait klaim Silvester bahwa dirinya sudah berdamai dengan Jusuf Kalla, Mahfud menegaskan bahwa damai tidak menghapus kewajiban menjalani hukuman pidana.
“Dalam hukum pidana musuhnya bukan individu tapi negara. Negara diwakili oleh kejaksaan. Jadi tidak bisa ada damai lalu bebas dari hukuman,” tegasnya.
Mahfud mendesak Kejaksaan Agung untuk segera melakukan eksekusi terhadap Silvester dan mengusut siapa saja yang bertanggung jawab di internal kejaksaan.
“Kejaksaan harus menjelaskan kepada publik. Ini bukan urusan pribadi ini soal ketegasan hukum. Negara ini bahaya kalau terpidana bisa keluyuran bebas tanpa eksekusi,” ujarnya.
Mahfud juga menyinggung tanggapan dari pejabat Kejaksaan Agung yang dianggapnya tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: 2030 Jadi Tahun Penentuan: Indonesia Selamat atau Bubar dari Middle-Income Trap?
“Kalau alasannya putusan belum sampai ke kejaksaan itu mengada-ada. Putusannya sudah ada di direktori MA,” kata Mahfud.
Mahfud menegaskan bahwa penegakan hukum yang tegas harus dimulai dari kasus seperti ini.
Ia meminta Kejaksaan segera bertindak dan menunjukkan keseriusan dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
“Kalau negara mau tegas soal hukum ini saatnya. Tangkap dan eksekusi Silvester. Lalu jelaskan ke publik siapa yang melindungi dia selama ini,” tutup Mahfud.***
Artikel Terkait
Bupati Subang Ngamuk, Tegur Sopir Truk Besar yang Bikin Macet Sebelum Jam Operasional
Dedi Mulyadi Naik Pitam, Aktivitas Galian Tanah Tol Bocimi Belum Kantongi Izin
Bupati Subang Reynaldy Putra Tutup Galian Tanah Ilegal, Lindungi Lingkungan dan Masyarakat
Praktik Curang Oknum HRD, Dedi Mulyadi Siap Gandeng Polisi Berantas Pungli Rekrutmen
Kekuasaan Politik Jokowi Makin Kerempeng, Amien Rais: Usai Lengser
Kontroversi Bendera One Piece di Bulan Kemerdekaan, Ini Pendapat Adi Prayitno