Sementara ada anggota dewan yang mudah dihubungi dan responsif, tak sedikit pula yang dianggap jauh dari jangkauan publik.
Hendri menegaskan bahwa kehadiran simbol budaya populer ini seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman terhadap persatuan bangsa.
Sebaliknya, pemerintah diminta untuk meresponsnya dengan pendekatan merangkul, bukan melawan. Ia menilai penting bagi aparat dan pejabat publik untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan atau kebijakan, agar tidak menimbulkan kesan represif dan memperkeruh suasana.
Ia juga menilai bahwa masyarakat Indonesia cukup memahami batasan antara dunia fiksi dan kenyataan. Hal ini terlihat dari cara pemasangan bendera yang tetap mengedepankan penghormatan terhadap simbol nasional, misalnya dengan menempatkan bendera merah putih di posisi lebih tinggi.
Pada akhirnya, Hendri menggarisbawahi bahwa munculnya simbol One Piece bukanlah bentuk perlawanan yang serius, melainkan ekspresi yang lahir dari kreativitas dan kegelisahan masyarakat.***
Baca Juga: Ancaman Dinasti Jokowi, Rocky Gerung Sebut Keputusan Prabowo Perjelas Jarak Politik
Artikel Terkait
Presiden Kritik Pihak Nyinyir, Pakar Nilai Prabowo Juga Terseret dalam Pola Komunikasi Serupa
Gaya Komunikasi Santai Prabowo Dinilai Efektif, Tapi Bisa Tumpulkan Kritik Substantif
Eks Wamendag Kritik Program Pemerintah, Kebijakan Ekonomi Harus Peka terhadap Perubahan
Ramai Bendera One Piece Berkibar, DPR Minta Aparat Waspadai Potensi Provokasi
Viral Pengibaran Bendera One Piece, Prabowo Minta Masyarakat Kibarkan Merah Putih
Kibaran Bendera One Piece Sampai Puncak, DPR Minta Pemerintah Intropeksi Diri