Ekonom: Sistem Pensiun Jadi Bom Waktu, Pemerintah Terancam Tekor Cash Flow

photo author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Ekonom Yanuar Rizky (dok youtube Forum Keadilan TV)
Ekonom Yanuar Rizky (dok youtube Forum Keadilan TV)

“Bayangkan ini baru muncul tahun 2019. Sebelumnya tidak dicatat secara akuntabel. Padahal akumulasinya sudah ada sejak lama,” tambahnya.

Awalil juga menjelaskan bahwa ekuitas pemerintah di neraca bertumpu pada saldo anggaran lebih (SAL) yang merupakan sisa dari anggaran tahunan.

“Kalau di perusahaan ini mirip laba ditahan. Tapi di pemerintah itu jadi ekuitas yang akan menentukan ruang fiskal ke depan,” katanya.

Namun dengan ketatnya ruang fiskal program-program besar seperti Makan Bergizi Gratis atau proyek infrastruktur besar lain sangat bergantung pada utang baru.

Baca Juga: Dari Lumbung Emas ke Lumbung Peradaban

Yanuar menilai sistem ini bisa menjadi "bom waktu" terutama jika beban pensiun dan kewajiban lainnya tidak segera disikapi secara struktural.

“Negara itu boleh defisit tapi kalau arus kasnya terus negatif, ya pasti lama-lama jebol,” ujarnya.

Ia juga mengkritik kebijakan pemindahan aset BUMN ke lembaga baru seperti Danantara yang belum sepenuhnya tercermin dalam neraca.

“Kalau aset dipindah tapi utangnya masih di pemerintah ini perlu ditelusuri. Jangan sampai neraca kelihatan sehat padahal bebannya masih numpuk,” tegasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X