Bagi Adi itu menegaskan bahwa PSI kini menjadi kendaraan politik keluarga Jokowi meski PSI sendiri menegaskan sebagai partai terbuka dan inklusif.
Adi menggarisbawahi bahwa dukungan Jokowi ke PSI akan menjadi ajang pembuktian apakah Jokowi masih memiliki "kesaktian politik" setelah tak lagi menjabat presiden dan tidak lagi bersama PDIP.
“Kalau PSI bisa lolos ke parlemen 2029 publik pasti akan bilang Jokowi masih sakti, walau tanpa kekuasaan dan PDIP. Tapi kalau gagal? Bully-an pasti datang. Orang akan bilang: ternyata Jokowi enggak sakti-sakti amat,” kata Adi.
Menurutnya publik saat ini terbelah. Ada yang yakin Jokowi masih memiliki pengaruh politik besar yang bisa membawa PSI melewati ambang batas parlemen namun ada juga yang skeptis.
Baca Juga: Makin Digemari! Padel Jadi Olahraga Hits yang Menyehatkan dan Gampang Dimainkan
“Waktu yang akan menjawab. Tapi yang jelas PSI sekarang adalah pertaruhan politik besar Jokowi. Ini semacam moment of truth,” tegasnya.
Meski Jokowi kini fokus di PSI, Adi tetap mengingatkan bahwa perjalanan politik Jokowi tak bisa dilepaskan dari peran PDIP.
“Saya tidak mau masuk ke perdebatan apakah Jokowi besar karena PDIP atau Jokowi membesarkan PDIP. Itu debat tak berujung. Tapi yang jelas publik pasti akan melihat apakah Jokowi mampu bawa PSI ke parlemen atau tidak,” katanya.
Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Hadapi Ledakan Rojali, Pengusaha Ungkap Ini Bukan Fenomena Baru
Adi menyimpulkan Pemilu 2029 akan menjadi momen pembuktian apakah Jokowi benar-benar masih bisa mengorkestrasi kekuatan politik tanpa jabatan resmi. PSI disebut-sebut sebagai alat uji kesaktian politik Jokowi pasca-kepemimpinan nasionalnya.
"PSI adalah pertaruhan. Kalau lolos, Jokowi akan disebut sakti. Kalau gagal ya kita tahu apa yang akan terjadi di media sosial," tutupnya.***
Artikel Terkait
Bersatu dan Berdaulat, Ini Makna Tema HUT ke-80 Republik Indonesia Versi Prabowo Subianto
Pilkada Dipilih Presiden? Cak Imin dan PKB Siapkan Sistem Politik Baru
Ma’ruf Amin Ingatkan Prabowo, Tetap Setia pada Patriotisme Jangan Ganti Haluan!
Black Hole Jokowi, Sudirman Said: KPK Dilumpuhkan, Nepotisme Merajalela!
Pemilihan Ketua Umum Mirip Sepak Bola Gajah! Adi Prayitno Bongkar Konflik Panas PDIP dan PSI
Bukan 19-0, Qodari: Ini Fakta Kemenangan Prabowo dalam Perang Tarif dengan Trump!