“Jangan-jangan jabatan ini sekadar bentuk akomodasi politik semata tanpa pertanggungjawaban kinerja,” ujarnya.
Kondisi ini juga memicu pertanyaan serius terhadap komitmen pemerintah soal bonus demografi 2045.
Adi Prayitno menyindir bahwa peluang bagi generasi muda semakin sempit jika panggung kekuasaan hanya diisi segelintir nama yang itu-itu saja.
“Katanya anak muda akan jadi pemimpin masa depan. Tapi kalau sekarang posisi-posisi penting masih dirangkap dan dikuasai elite lama, anak muda mau dikasih ruang dari mana?” tegasnya.
Baca Juga: Penguatan Bukti Masih Berlanjut, Meski Empat Tersangka Kasus Chromebook Sudah Ditetapkan
Di akhir pernyataannya Adi Prayitno mengajak publik untuk realistis.
Ia menyarankan rakyat biasa untuk tidak terlalu berharap pada elite politik melainkan berjuang sendiri untuk hidup.
“Kalau enggak mau sakit hati jangan terlalu berharap pada negara. Karena sejak dulu kenyamanan itu hanya milik segelintir orang,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Stop Bicara Hilirisasi, Bivitri: Ini Warisan Gelap Jokowi yang Harus Dibongkar!
Ekonomi Indonesia di Ujung Krisis? Sri Mulyani Pastikan APBN Siap Menyelamatkan
Konten Kreator Tuduh Dana APBD Buat Bayar Buzzer, Dedi Mulyadi: Kalau Ada Bukti Silakan Laporkan!
Dedi Mulyadi Menangis! Warga Makan Bangkai Ayam di Tengah Tumpukan Sampah TPA Sarimukti
Gibran Dibuang ke Papua? Pengamat Politik Bongkar Strategi Politik Licik di Balik Penugasan
HMI Bukan Organisasi Tumbuh dari Bawah!’ Adi Prayitno: Cak Imin Jadi Biang Keributan