Ia juga menyinggung kemungkinan adanya pihak yang memiliki kekuasaan atau kendali atas korban.
Dalam kasus semacam ini, motif seperti informasi sensitif atau posisi strategis korban sebagai diplomat bisa menjadi alasan seseorang atau sekelompok orang ingin membungkamnya.
Hanifa menekankan bahwa penting untuk menggali siapa pihak yang mungkin diuntungkan dari kematian korban.
Baca Juga: Kasus Bank BJB Makin Panas, KPK Klarifikasi Alasan Ridwan Kamil Belum Dipanggil!
Lebih dari sekadar aspek teknis forensik, Hanifa mengajak masyarakat dan penegak hukum untuk melihat sisi psikologis korban dan simbolisme yang muncul dari kondisi jenazah.
Menurutnya, setiap elemen dalam tempat kejadian perkara memiliki makna tersendiri dan bisa membantu mengungkap motif tersembunyi di balik kematian tersebut.
“Kita enggak tahu apakah punya akses terhadap informasi sensitif sehingga ini diinginkan oleh orang lain. Nah, ini yang harus kita ketahui sebetulnya ada apa di balik meninggalnya korban,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Pratikno Disebut Terlibat dalam Penanganan Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasan Kuasa Hukum
Layangkan Somasi! Ajaib Sekuritas Gandeng Hotman Paris Terkait Kasus Transaksi Saham Rp1,8 Miliar
Pakar Sebut Pemerintah Brazil Sulit Gugat Indonesia dalam Kasus Juliana Marins
Eggi Sudjana Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Sebut Kasus Bisa Selesai
Spekulasi Kriminolog UI terkait Meninggalnya Diplomat Kemenlu di Kostan
Kasus Bank BJB Makin Panas, KPK Klarifikasi Alasan Ridwan Kamil Belum Dipanggil!