Bisnisbandung.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan soal adanya pihak yang “melupakan jasa Jokowi” memantik analisis tajam dari pengamat politik Adi Prayitno.
Menurut Adi fenomena ini bukan hal baru dalam dunia politik Tanah Air.
Justru kata dia ini adalah semacam “hukum alam” atau sunatullah yang kerap menimpa mantan pemimpin.
Baca Juga: Biang Kerok Beras Mahal di Tengah Stok Melimpah, Ini Kata CELIOS
"Siapapun di negara kita ini, kalau sudah tidak menjabat akan ditinggalkan. Itu hukum alam politik kita," ujar Adi dalam youtubenya.
Adi menilai pernyataan Luhut soal Jokowi yang "dilupakan" muncul karena kini banyak serangan tajam diarahkan kepada mantan Presiden RI itu.
Mulai dari isu ijazah palsu hingga wacana pemakzulan terhadap putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Setelah Jokowi tak lagi menjabat serangan ke beliau justru makin agresif. Dan anehnya tidak banyak yang pasang badan untuk membela," kata Adi.
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Picu Menurunnya Kualitas Beras, Akibat Kebijakan Serapan Gabah
Menurut Adi ada dua tafsir besar terkait siapa yang dimaksud Luhut sebagai pihak yang "melupakan jasa" Jokowi.
Pertama, mereka yang aktif menyerang Jokowi saat ini baik secara politik maupun hukum.
Kedua, justru orang-orang terdekat Jokowi sendiri semasa menjabat baik partai politik, pejabat, hingga relawan yang kini seolah menghilang dan enggan membela saat sang mantan presiden diserang.
"Kalau kita jujur satu-satunya partai yang masih kelihatan tegak lurus dengan Jokowi hari ini ya hanya PSI. Yang lain? Sunyi," sindir Adi.
Lebih jauh Adi menyoroti watak politik Indonesia yang sangat cair dan oportunistik.
Baca Juga: AHY Ajukan Tambahan Anggaran, Sebut Infrasturktur Tulang Punggung Indonesia Emas
Artikel Terkait
Denny Siregar Sindir Ade Armando Jadi Komisaris PLN: “Kompetensinya Apa, Menjilat?”
Eggi Sudjana Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Sebut Kasus Bisa Selesai
Sidak Bangunan Nakal di Bandung, Erwin: Melanggar Langsung Disegel!
Teras Cihampelas Disorot! Pemkot Bandung Ogah Bongkar, Farhan: Benahi Sampai Tuntas!
Uang Pajak Jawa Barat Bocor ke Jakarta, Dedi Mulyadi Sebut Ini Ketidakadilan!
Dedi Mulyadi ‘Semprot’ Kepala Daerah: Banjir Itu Ulah Kita Bukan Alam!