Mahkamah Konstitusi Guncang Sistem Pemilu, Analis Politik: Apakah Demokrasi Indonesia Jadi Lebih Baik?

photo author
- Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:00 WIB
Pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)
Pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)


Bisnisbandung.com - Pemilu 2029 bakal berbeda total!

Mahkamah Konstitusi (MK) resmi memutuskan pemisahan antara Pemilu Nasional dan Pemilu Lokal.

Analis politik Adi Prayitno menyebut putusan ini sebagai terobosan besar yang diharapkan bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat.

Baca Juga: Satu Lagi! Film Horor Thailand Akan Diremake Versi Indonesia, Penasaran? Simak Selengkapnya

"Pemilu 2029 akan dibagi dua. Pemilu nasional untuk Presiden, DPR RI, dan DPD. Dua tahun kemudian baru digelar pemilu lokal untuk kepala daerah dan DPRD. Ini langkah maju," ujar Adi dalam youtubenya.

Sebagai catatan Pemilu 2024 dinilai sebagai salah satu pemilu paling ruwet dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Dalam satu hari rakyat diminta memilih Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota lima surat suara sekaligus.

Belum cukup, Pilkada serentak pun digelar hanya beberapa bulan kemudian di November 2024.

"Itu gila-gilaan. Partai politik kelelahan, publik kebingungan. Bahkan banyak daerah akhirnya hanya punya satu calon tunggal saat Pilkada. Akibatnya kotak kosong meningkat," kata Adi.

Baca Juga: Adhisty Zara dan Ari Irham Bersatu dalam Bertaut Rindu, Drama Romantis Terbaru Rako Prijanto

Adi menekankan karena putusan MK bersifat final and binding maka revisi terhadap UU Pemilu dan UU Pilkada wajib segera dilakukan oleh DPR dan pemerintah.

"Kita harus menyambut putusan ini dengan regulasi yang berpihak pada pemilih dan demokrasi yang lebih sehat. Jangan sampai putusan MK hanya jadi simbol tanpa tindak lanjut," ujarnya.

Meski mengapresiasi langkah MK, Adi mengingatkan bahwa perubahan sistem tak akan berarti jika hasilnya tetap melahirkan pemimpin yang itu-itu saja.

"Percuma sistem berubah kalau yang lahir tetap pemimpin tak peduli rakyat, yang cuma kuat logistik dan hobi beli suara. Kita butuh pemimpin dengan integritas, visi, dan kemampuan menyelesaikan persoalan rakyat," tegasnya.

Baca Juga: Cara Selaras Dengan Alam Demi Selaras Dengan Lingkungan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X