Bisnisbandung.com - Dugaan praktik jual beli pulau di Indonesia kembali mencuat ke publik.
Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti serius persoalan ini terlebih setelah muncul sengketa 13 pulau antara Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung di Jawa Timur.
Tak hanya itu isu makin memanas ketika beberapa situs online kedapatan menjual pulau-pulau Indonesia secara terang-terangan.
Baca Juga: Firaldi Akbar Lanjutkan Tonggak Kepemimpinan IA ITB Jabar, Siap Bawa Alumni ITB Lebih Berkibar
"Ini mengagetkan. Jangan sampai kita kehilangan kedaulatan hanya karena kelalaian tata kelola," kata Adi dalam youtubenya.
Sengketa bermula dari pembaruan SK Kementerian Dalam Negeri terkait batas wilayah administratif.
Sebelumnya 13 pulau itu dianggap masuk wilayah Trenggalek namun kini secara administratif dialihkan ke Tulungagung.
Hal ini memicu polemik dan ketegangan antar dua daerah.
Adi menyerukan agar Pemprov Jawa Timur segera turun tangan dan memediasi kedua pihak.
Baca Juga: BroBli Gym Sport and Art Studio Resmi Hadir di Kota Bandung
"Jangan sampai persoalan ini memicu konflik sosial atau gejolak di masyarakat," tegasnya.
Tak hanya soal sengketa administratif Adi juga menyoroti temuan mencengangkan: sejumlah pulau Indonesia diduga dijual di situs online.
Situs ini memuat daftar pulau-pulau di Anambas (Kepulauan Riau), Pulau Panjang (NTB), dan lainnya yang ditandai for sale.
“Saya kira ini sangat serius. Bagaimana mungkin aset negara bisa diperjualbelikan begitu saja secara daring?” ujar Adi.
Baca Juga: Amien Rais Nilai Perang Iran-Israel Bisa Jadi Titik Balik Kebangkitan Dunia Islam
Artikel Terkait
Langkah Politik Kaesang Dimulai! Daftar Calon Ketua Umum PSI, Jokowi Bakal Gabung Juga?
Prabowo Bicara Keadilan Sosial di Rusia, Pengamat: Ini Sindiran Keras buat Rezim Lama
Kenaikan Gaji Hakim Cegah Korupsi? Ini Jawaban Menohok Prof Suparji Ahmad
Bongkar! Ini Jumlah Uang yang Disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Pendidikan Siswa Tidak Mampu
Inkubasi Karakter, Ini Kata Gusti Aju Dewi soal Pembinaan Anak Jawa Barat
Dulu 4 Juta Penumpang per Tahun, Kini Farhan Ingin Hidupkan Lagi Bandara Husein