Ia menekankan bahwa energi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, dan tanpa energi yang mencukupi, roda ekonomi bisa terhenti.
Karena itu, Gus Ulil mendorong pendekatan yang lebih proporsional dalam mengelola isu lingkungan menjaga keberlanjutan tanpa mengabaikan kebutuhan energi dan dampak terhadap masyarakat luas.
Ia mengingatkan agar solusi yang diambil tidak bersifat hitam-putih, tetapi mencerminkan keseimbangan antara kepedulian ekologis dan kebutuhan pembangunan.***
Baca Juga: BPJS Jabar Terancam Gangguan Layanan, Dedi Mulyadi Tuntut Penyelesaian Hutang
Artikel Terkait
Ini 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat yang Diduga Cemari Lingkungan
36 Juta Ton Nikel, Pulau Hancur, dan Nama Kapal yang Bikin Geger: JKW Mahakam & Dewi Iriana di Raja Ampat
Bikin Heboh! Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana di Tambang PT Gag Raja Ampat
Keindahan yang Tak Tergantikan, Raja Ampat dan Harapan Ekonomi Hijau Indonesia
Minta Raja Ampat Diproteksi Permanen, Greenpeace Desak Pencabutan Izin PT Gag Nikel
Ada Kejanggalan Saat Bahlil Kunjungi Raja Ampat, DPD RI dari Papua Barat Daya: Saya Curiga Itu By Design