Bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa tidak akan ada perombakan (reshuffle) kabinet dalam waktu dekat.
Pernyataan ini menuai perhatian publik karena bertentangan dengan harapan masyarakat yang menginginkan adanya evaluasi terhadap beberapa menteri yang dianggap gagal bekerja.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai pernyataan Prabowo justru menunjukkan adanya tarik-ulur politik tingkat tinggi.
Baca Juga: Singgung Jokowi, Politisi Demokrat: SBY Selesai Tanpa Post Power Syndrom
“Presiden pakai ukuran subjektif. Dia merasa para menterinya bekerja baik. Tapi publik punya pandangan lain,” ujar Rocky dalam kanal YouTubenya.
Rocky menyoroti kondisi ekonomi yang ditandai gelombang PHK besar-besaran sebagai indikator gagalnya kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan.
Menurutnya kondisi ini menjadi penilaian publik yang tak bisa diabaikan.
“Publik nggak perlu tahu data teknis tiap menteri. Tapi fakta ada 100 ribu PHK itu sudah cukup jadi ukuran. Publik menilai banyak kementerian tidak mampu antisipasi kebutuhan lapangan kerja,” jelas Rocky.
Lebih lanjut Rocky menduga bahwa pernyataan Presiden Prabowo soal tidak adanya reshuffle justru merupakan sinyal bahwa masih ada proses negosiasi politik khususnya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Politisi PSI: Jokowi Punya Kekuatan Politik Sayang Kalau Tidak Dimanfaatkan
“Bisa jadi reshuffle ditunda karena deal politik dengan Bu Mega belum final. Kalau belum jelas apakah PDIP akan masuk kabinet atau tidak, maka reshuffle juga belum akan terjadi,” kata Rocky.
Menurut Rocky reshuffle hanya akan terjadi jika PDIP dan Gerindra mencapai kesepakatan politik yang konkret.
“Kalau PDIP masuk tentu harus ada portofolio yang disiapkan. Artinya siapa yang diganti, siapa yang masuk, itu harus disepakati,” lanjutnya.
Rocky juga mengaitkan penundaan reshuffle dengan isu lain yang tak kalah sensitif yakni desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: BPH Rancang Dua Syarikah untuk Haji 2026, Rachmat Tri Fahmi Tekankan Diplomasi dan Adaptasi
Artikel Terkait
Program Prabowo Pro-Rakyat Tapi Ori atau Pencitraan? Qodari Buka Suara
Aksi Kepala Desa Cirebon Nyawer di Klub Malam Bikin Heboh, Ini Klarifikasi Casmari!
Wali Kota Bandung Minta Bandara Husein Dibuka Lagi, Pariwisata Mati Tanpa Itu!
Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Wali Kota Bandung M. Farhan Dorong Kota Ramah Lansia
Pemakzulan Gibran? Ini Penjelasan Lengkap dari Pengamat Politik Adi Prayitno
Dedi Mulyadi Heran Banpol Ciamis Tak Kenal Gubernur Jawa Barat