Bisnisbandung.com - Momen pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam peringatan Hari Lahir Pancasila memicu berbagai spekulasi politik.
Namun, PDI Perjuangan menegaskan bahwa tidak ada kompromi politik yang terjadi dalam pertemuan tersebut, dan posisi partai tetap konsisten terhadap prinsip dan garis perjuangannya.
Politikus PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menjelaskan bahwa kehadiran Megawati dalam acara kenegaraan itu merupakan bentuk penghormatan terhadap undangan Presiden, serta dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Baca Juga: “Persoalan Ini Melahkan” Dokter Tifa Ungkap Rela Dipenjara Demi Bisa Melihat Ijazah Asli Jokowi
Ia menekankan bahwa acara tersebut adalah agenda resmi negara, bukan forum politik atau ajang rekonsiliasi partai.
Seno juga menyampaikan bahwa meski Megawati dan Gibran berada dalam satu forum, hal tersebut tidak bisa ditafsirkan sebagai isyarat pencairan hubungan politik antara keduanya.
“Nah, persoalan soal-soal politik yang lain, dinamika dengan tokoh-tokoh, dan kemudian berkaitan dengan prinsip-prinsip politik PDI Perjuangan sebagai peran Bu Mega yang lain, sebagai Ketua Umum Partai, saya kira itu adalah suatu hal yang sifatnya independen,” terangnya di youtube Metro TV.
“Dan selama ini juga sudah jelas bagaimana sikap dan pemikiran pandangan politik PDI Perjuangan,” terusnya.
Baca Juga: Adi Prayitno Ungkap Peran Prabowo di Balik Pertemuan Gibran & Megawati
Pertemuan ini merupakan interaksi pertama yang terlihat di hadapan publik sejak Gibran tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, dan tidak mengubah sikap politik partai terhadap mantan kadernya itu.
PDI Perjuangan menegaskan bahwa partai tetap teguh pada prinsip. Dalam setiap dinamika politik, termasuk saat menghadapi perbedaan pendapat dengan tokoh-tokoh tertentu.
“Tetapi bukan berarti itu harus melakukan suatu kompromi politik karena adanya pertemuan-pertemuan tersebut,” tegasnya.
PDIP selalu memegang teguh garis ideologis tanpa melakukan kompromi yang bertentangan dengan nilai perjuangan. Sikap konsisten ini, menurut mereka, sejalan dengan tradisi para pendiri bangsa.
Baca Juga: Subsidi Upah Gantikan Diskon Listrik, Ini Penjelasan Menteri Bahlil
Artikel Terkait
Pengamat Sebut Penanganan Kasus Ijazah Jokowi Lambat, Risiko bagi Program Pro-Rakyat Prabowo
Presiden Prabowo Singgung LSM di Hari Pancasila, Sebut Mereka Dikendalikan Bangsa Asing
Marak Penyelewengan di Pemerintahan, Presiden Prabowo Peringatkan: Jangan Anggap Negara Ini Bisa Ditipu!
Suksesi Kapolri, Selamat Ginting Soroti Antara Bersih-Bersih Prabowo dan Rekonsiliasi dengan Megawati
Pidato Prabowo di Hari Lahir Pancasila, Pengamat: Saatnya Berantas Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Adi Prayitno Ungkap Peran Prabowo di Balik Pertemuan Gibran & Megawati