Menurut Rocky barang bukti semacam itu seharusnya tetap berada di tangan penyidik sampai ada putusan pengadilan.
“Kalau ijazah itu sudah diambil apa yang akan dibawa ke pengadilan sebagai barang bukti? Apakah polisi dan jaksa sudah menyepakati bahwa ijazah itu asli tanpa pemeriksaan pengadilan?” kritik Rocky.
Lebih jauh Rocky menyoroti potensi dampak politik dari kasus ini, termasuk terhadap posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden terpilih.
Ia khawatir polemik serupa akan menjalar pada legitimasi Gibran yang juga berasal dari dinasti politik Jokowi.
Baca Juga: Kasus ‘Fantasi Sedarah’ Jadi Alarm Bahaya, MUI : Kita Defisit Moral dan Keilmuan
“Bisa jadi nanti Gibran dituntut juga untuk menunjukkan ijazah SD, SMP, dan seterusnya. Ini bukan soal dokumen semata tapi soal kejujuran dan keterbukaan yang selama ini justru ditunda,” ungkapnya.
Rocky juga menilai sikap Jokowi dalam menyikapi kasus ini cenderung ambigu.
Di satu sisi Jokowi menyatakan kasihan kepada para terlapor tapi di sisi lain tetap melanjutkan proses hukum.
“Beliau terlihat ragu. Antara ingin menghukum dan ingin menyesal. Ini menjadi beban psikologis yang bisa berdampak besar termasuk terhadap pemerintahan Prabowo ke depan,” tutup Rocky.***
Artikel Terkait
Viral SLB Pajajaran Dibongkar, Mensos: Tak Ada Pengusiran, Ini Hanya Kesalahpahaman
Relokasi SLB Pajajaran Jadi Perhatian Serius Gubernur Dedi Mulyadi
Krisis Kesejahteraan Driver Ojol, Pengamat Politik: Ini Tanggung Jawab Negara
Hendri Satrio Bongkar Dugaan Budi Arie Raup Rp 20 Miliar per Bulan dari Judi Online
Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Polemik Lingkar Pinggang serta Gaji, Apa Kata Pengamat Politik UIN?
Bonus Rp25 Juta untuk Siswa Sekolah Kebangsaan, Dedi Mulyadi Blak-blakan Soal Sumber Dana