“Polri jangan jadi penerjemah tunggal soal kesusilaan. Meme itu tidak ada unsur pornografi. Kalau cuma pose Jokowi dan Prabowo yang dianggap tak pantas, ya cukup ditegur saja, dibina,” tegasnya.
Menurutnya Indonesia masih harus membangun budaya berpikir kritis.
Ia mengapresiasi desakan dari mahasiswa, DPR, dan almamater ITB yang akhirnya membuat penahanan terhadap SSS ditangguhkan.
Rudi menegaskan bahwa demokrasi yang sehat tetap harus berlandaskan etika dan nilai-nilai ketimuran.
Ia menyarankan agar demokrasi Pancasila bisa menjadi rujukan bukan demokrasi liberal yang kebablasan.
“Jangan semua yang dilakukan pemerintah kita telan mentah-mentah tapi kritik pun jangan sampai melecehkan. Mari kita jaga jati diri kita sebagai orang Indonesia,” katanya.
Penangkapan mahasiswa karena kritik menurut Rudi bisa menjadi preseden buruk.
Ia mengingatkan bahwa generasi muda adalah masa depan Indonesia Emas.
Baca Juga: Anomali Viral Jadi Nyata: Tung Tung Sahur Resmi Digarap Dari Meme Jadi Film!
“Jangan sedikit-dikit dipolisikan. Jangan amputasi masa depan tunas muda hanya karena beda cara menyampaikan kritik,” tegasnya.
Ia berharap ke depan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ekspresi anak muda dan negara bisa lebih bijak menyikapi kritik, meski pedas sekalipun.***
Artikel Terkait
Terungkap! Bukti Baru Soal Ijazah Jokowi, Ikrar Nusa Bhakti: Palsu atau Asli?
PHK Massal dan Premanisme, Okky Madasari Sebut Indonesia Bisa Terjebak dalam Krisis Sosial
Mardiansyah Semar Klarifikasi Soal Isu Prabowo sebagai Boneka Jokowi
Isu Matahari Kembar Dinilai Spekulatif, Prof. Andi Nasrun Bicara Tentang Kepemimpinan Prabowo
Pengadilan Seperti Toko Kelontong? Mahfud MD Kecam Praktik Korupsi dalam Peradilan
VIRAL! Meme Jokowi-Prabowo Bikin Heboh, Apa Kata Ade Armando?