Bisnisbandung.com - Pembatalan mutasi Letnan Jenderal (Letjen) TNI Kunto Arief Wibowo mengundang kehebohan.
Keputusan yang sempat diteken Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto itu hanya berumur sehari sebelum akhirnya dibatalkan secara mendadak.
Selamat Ginting pengamat militer menilai Mabes TNI gagal membaca situasi sosial-politik nasional.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Mempercepat Tren PHK, CELIOS Soroti Data BPS Terkait Pangangguran Problematik
Langkah ini memicu banyak spekulasi, salah satunya soal dugaan intervensi langsung dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
ia menyebut insiden ini sebagai bukti bahwa Prabowo mulai menunjukkan taring kekuasaannya sebagai presiden.
"Yang bisa membatalkan keputusan Panglima TNI ya Presiden. Kalau dibatalkan artinya jelas ada kuasa yang lebih tinggi. Bisa jadi ini Prabowo menunjukkan siapa yang sebenarnya berkuasa," ujar Selamat Ginting dalam YouTube Anak Bangsa TV.
Menurutnya kinerja administrasi personel di Mabes TNI patut dipertanyakan.
“Ini kerja administrasi yang buruk. Selevel bintang empat menandatangani SK yang keliru? Harus ada evaluasi besar-besaran,” tegasnya.
Baca Juga: Bonus Demografi Bisa Jadi Beban, DPR Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Angkatan Kerja
Ia merujuk pada konteks pernyataan Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan delapan petisi sebagian menyinggung nama Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.
Mutasi Letjen Kunto menurut Selamat Ginting terasa janggal karena Kunto baru menjabat Pangkogabwilhan I selama kurang lebih tiga bulan sejak Januari 2025.
“Kalau dia dimutasi ke posisi lain seperti Irjenad atau Komandan Kodiklat mungkin tak akan seheboh ini. Tapi dimutasi jadi staf khusus? Itu artinya dibuang,” kata Selamat Ginting.
Yang menambah panas isu ini adalah pengganti Kunto disebut-sebut sebagai figur yang dekat dengan Jokowi.
Baca Juga: Dunia Usaha Terguncang, Apindo Sebut Semua Negara Mengalami Masalah PHK Akibat Transformasi
Artikel Terkait
Gak Cuma Pelajar, ASN Malas di Jawa Barat Bakal 'Digembleng' di Barak Militer
Pembangunan Jawa Barat Bukan untuk Cari Panggung, Dedi Mulyadi: Untuk Rakyat!
Disebut Jadi Kelinci Percobaan Vaksin, Ini Jawaban Menteri Kesehatan Budi Gunadi
UU BUMN Dinilai Lemahkan KPK, Setyo Budiyanto Angkat Bicara
Diserang Isu Menjual Pulau, Megawati: Saya Selesaikan Utang IMF Bukan Jual Aset Negara
Sindiran Halus ke Jokowi? Ini Analisa Ray Rangkuti soal Pernyataan Prabowo