Lebih lanjut Rocky menyentil Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut wacana pemakzulan Gibran sebagai tindakan ‘kampungan’.
Ia menilai pernyataan Luhut sudah mulai melewati batas mengingat tokoh-tokoh senior seperti Jenderal Trisutrisno turut menyuarakan isu tersebut secara serius.
“Pemakzulan itu konstitusional. Jangan dianggap kampungan. Ini ada perbedaan pandangan tajam di kalangan purnawirawan,” tegas Rocky.
Rocky pun mengajak publik untuk memahami bahwa politik sering kali bersifat teatrikal.
Baca Juga: UU BUMN 2025 Dinilai Paradoks dan Cacat Konstitusi, Saut Situmorang Kritik Keras
Ia menggunakan istilah “two faces of Janus” dua wajah politik yang menggambarkan perbedaan antara apa yang dipertontonkan di depan publik dan apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar.
“Panggung depan dan panggung belakang itu bisa beda. Yang penting jangan ada monopoli opini publik,” pungkas Rocky.***
Artikel Terkait
Prabowo Janji Hapus Outsourcing, Pengamat Politik: Saya Tidak Percaya!
"Jasa Beliau Tak Terhitung" Prabowo Akui Peran Jokowi dalam Surplus Beras Indonesia
Bansos Hanya untuk yang Sudah Vasektomi? Mensos Saifullah Yusuf Minta Dedi Mulyadi Jangan Gegabah
Ini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi Usai Persib Juara
Bupati Indramayu Lucky Hakim Mulai Magang di Kemendagri, 'Ini Kesempatan Luar Biasa'
Hasan Nasbi Tak Jadi Mundur, Pimpin PCO di Bawah Kepemimpinan Prabowo