“Maju kowe tatu, mundur kowe ajur,” ucapnya, menandaskan bahwa pilihan Jokowi hanya dua: luka atau hancur.
Amien Rais yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM menyesalkan sikap kampus tersebut yang dinilainya tidak tegas.
Ia menyoroti ketidaksiapan Rektor UGM dalam menanggapi seruan klarifikasi soal ijazah Jokowi.
“UGM belum menunjukkan keberanian untuk menjawab secara jujur,” katanya mengutip pernyataan Prof. Sufian Effendi mantan Rektor UGM.
Baca Juga: IHSG Runtuh, Respon Pemerintah Melempem, Alifurrahman: Pejabat-Pejabatnya Gak Peduli?
Di akhir pernyataannya Amien Rais menyampaikan harapan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bisa perlahan mengurai “keruwetan” yang ditinggalkan pemerintahan Jokowi.
Ia juga memperingatkan agar kelompok politik yang ia sebut sebagai "anak haram konstitusi" tak diberi ruang dalam kontestasi politik ke depan.
“Semoga Indonesia bisa keluar dari krisis kebenaran dan kejujuran ini,” tutup Amien Rais.***
Artikel Terkait
Ketua PN Jakarta Selatan Ditangkap! Kejagung Bongkar Suap Ekspor CPO
Terjerat Suap Ekspor CPO Rp 60 Miliar, Kekayaan Ketua PN Jakarta Selatan Cuma Rp 3,1 Miliar
Wow! Ferrari SF90 hingga Nismo GTR Disita Kejagung dalam Kasus Suap Ketua PN Jakarta Selatan
Mindset Antikorupsi Prabowo Masih Seperti Poco-Poco, Pengamat Politik: Maju Mundur Tak Jelas
Pencitraan Berlebihan Gaya Dedi Mulyadi Dianggap Lebay Kata Pengamat Politik
Menteri Sowan ke Jokowi, Pengamat: Mereka Masih Anggap Jokowi Bosnya!