Bisnisbandung.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin mengadu nasib.
Terutama pasca-Lebaran yang biasanya dibarengi dengan gelombang pendatang baru ke Ibu Kota.
Namun Pramono juga menekankan pentingnya pendataan dan keteraturan administrasi bagi para pendatang.
Baca Juga: Menjelang Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025: Menakar Tantangan dan Harapan
Dalam pernyataannya Pramono mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) mengenai adanya pendatang baru yang mulai berdatangan ke Jakarta.
Meskipun begitu Pemprov DKI tidak akan menggelar operasi yustisi atau razia kependudukan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kami tidak melakukan operasi yustisi. Yang kami lakukan adalah mendata mereka yang datang,” ujar Pramono dalam kanal YouTube Liputan 6.
Pemprov DKI Jakarta lanjut Pramon, justru mendorong pendatang yang memiliki keterampilan tertentu untuk segera mengikuti pelatihan atau mendaftarkan diri ke dunia kerja.
Bagi yang belum memiliki keahlian Pemprov akan membuka ruang pelatihan di berbagai titik seperti kantor kelurahan, kecamatan, hingga balai warga.
Baca Juga: Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini
“Jakarta terbuka bagi siapa saja. Tapi kami harap mereka yang datang tetap membawa suasana damai, rukun, dan tidak merusak hal-hal baik yang sudah ada di Jakarta,” imbuhnya.
Menurut Pramono pendatang juga harus mematuhi kewajiban administrasi.
Salah satunya adalah memiliki identitas resmi yang dikeluarkan oleh Dukcapil.
Tanpa identitas tersebut akan sulit bagi seseorang untuk mengakses peluang pekerjaan atau layanan publik lainnya di Jakarta.
Baca Juga: Rupiah Anjlok Menembus Batas Psikologis! Ekonom UI Ungkap BI Masih Bisa Menyelamatkan
Artikel Terkait
Pergi ke Jepang Saat Cuti Bersama, Lucky Hakim: Saya Pikir Tak Perlu Izin
Bukan Dishub! Ini Sosok Sebenarnya yang Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot Rp 200 Ribu
Tarif Trump Bikin Panas Perdagangan Global, Sri Mulyani: Ilmu Ekonomi Nggak Laku
Tarif Impor Trump Jadi Ancaman? Luhut: Kita Justru Punya Banyak Peluang!
Pertemuan Prabowo dan Pemred Ramai Dibahas, Pengamat Politik Senior: Tapi Kenapa Jokowi ‘Dilupakan’?
Diam-Diam Prabowo Temui Megawati, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah: Tanda Hubungan dengan Jokowi Tak Lagi Mesra