Bisnisbandung.com - Politikus Ade Armando menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini.
Pernyataan itu Ade Armando sampaikan dalam youtube di tvOne.
Ade Armando menilai gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang tegas, blak-blakan, dan langsung turun ke lapangan adalah sesuatu yang jarang ditemui di kalangan pejabat publik saat ini.
Baca Juga: Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini
“Saya melihat Kang Dedi Mulyadi ini memang bukan tipe orang yang sekadar melakukan gebrakan tanpa dasar,” ujar Ade Armando.
Ade Armando merespons keraguan publik soal apakah langkah-langkah Dedi hanyalah pencitraan.
Ia menyatakan tindakan Ade Armando selama ini, mulai dari pembongkaran bangunan liar di Puncak hingga pelarangan study tour didasarkan pada regulasi yang jelas bukan asal-asalan.
“Ada surat edaran yang melarang study tour dan itu sudah ditandatangani PJ Gubernur sebelum Dedi Mulyadi menjabat. Jadi ketika dia bertindak dia bertindak atas dasar hukum,” tegas Ade Armando.
Baca Juga: Rupiah Anjlok Menembus Batas Psikologis! Ekonom UI Ungkap BI Masih Bisa Menyelamatkan
Namun demikian Ade Armando juga menanggapi kritik soal kebijakan penghapusan pajak kendaraan bermotor yang menunggak.
Ia menyebut kebijakan itu bisa menimbulkan pertanyaan soal keadilan karena justru memberi insentif kepada pihak yang tidak taat membayar pajak.
Ade Armando justru melihat ketegasan Dedi Mulyadi sebagai nilai tambah.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi masalah budaya hukum, di mana aturan seringkali tidak ditaati dan pelanggaran dianggap hal biasa.
Baca Juga: Diterpa Angin Global, IHSG Tersungkur: Harapan Ada di Negosiasi dengan Donald Trump?
“Kita ini budaya high context. Kalau bisa diakali, diakali. Tapi Kang Dedi Mulyadi ini nggak begitu. Dia langsung nggak pakai basa-basi. Kalau salah ya dibongkar,” ujarnya.
Artikel Terkait
Gubernur Jawa Barat Sentil Bupati Indramayu, Kotanya Gak Keren? Ya Bikin Sekeren Jepang!
Pergi ke Jepang Saat Cuti Bersama, Lucky Hakim: Saya Pikir Tak Perlu Izin
Bukan Dishub! Ini Sosok Sebenarnya yang Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot Rp 200 Ribu
Tarif Trump Bikin Panas Perdagangan Global, Sri Mulyani: Ilmu Ekonomi Nggak Laku
Tarif Impor Trump Jadi Ancaman? Luhut: Kita Justru Punya Banyak Peluang!
Pertemuan Prabowo dan Pemred Ramai Dibahas, Pengamat Politik Senior: Tapi Kenapa Jokowi ‘Dilupakan’?
Diam-Diam Prabowo Temui Megawati, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah: Tanda Hubungan dengan Jokowi Tak Lagi Mesra