“Orang tua sekarang lebih memilih simpan duit buat daftar sekolah anaknya. Mau SD, SMP, SMA, atau kuliah, semua butuh biaya besar,” ucapnya.
Ketiga, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor. Banyak masyarakat kehilangan pekerjaan tetap dan kini beralih menjadi pekerja lepas.
“PHK terjadi di mana-mana. Perusahaan besar sampai kecil banyak yang merumahkan karyawannya. Ini bikin masyarakat makin hemat,” tambah Adi Prayitno.
Baca Juga: Menanggapi Tarif Trump, DPR Minta Pemerintah Negosiasi dengan Amerika Serikat
Menurut Adi Prayitno kondisi politik Indonesia saat ini cenderung stabil.
Semua partai politik dinilai tegak lurus mendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Protes di DPR nyaris nggak ada, karena semua partai sudah jadi bagian dari kekuasaan. Hanya tersisa segelintir kritik dari mahasiswa dan LSM,” katanya.
Secara teori jika politik stabil maka ekonomi seharusnya ikut tumbuh.
Tapi kenyataannya stabilitas politik belum mampu mengangkat ekonomi rakyat.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sudah Wanti-Wanti di Akhir Tahun Lalu Soal Ancaman Tarif AS
“Politik kita kondusif tapi ekonomi masih jalan di tempat. PHK, daya beli rendah, dan masyarakat makin susah cari kerja tetap,” tegasnya.
Adi Prayitno mengingatkan bahwa tantangan utama Indonesia ke depan adalah persoalan ekonomi.
Ia menilai kombinasi dari faktor global seperti perang dagang dan konflik Rusia-Ukraina, serta lemahnya stimulus ekonomi domestik membuat kondisi makin berat.
Ia juga menyoroti pentingnya supremasi hukum, birokrasi yang efisien, dan pemberantasan korupsi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Baca Juga: Indonesia akan Kebanjiran Produk China, Akibat Kebijakan Donald Trump?
Artikel Terkait
Urbanisasi Usai Lebaran, Adi Prayitno: Jangan Salahkan Perantau!
Pangan Aman Sopir Angkot Aman!, Dedi Mulyadi: Oknum Diproses Hukum!
Bukan Edukasi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Sebut Study Tour Kini Cuma Jadi Piknik Mahal
Heboh Tuntutan Adili Jokowi, Mohamad Sobary: Ini Suara Rakyat Bukan Settingan!
Perang Dagang Donald Trump Menggila, Rocky Gerung: Solusi Kantor Komunikasi Presiden Super Dungu!
Kritik Bukan Ancaman, Adi Prayitno: Justru Tanda Cinta Tanah Air