bisnisbandung.com - Teror terhadap jurnalis perempuan kembali mencuat setelah insiden kiriman kepala babi kepada Jurnalis Tempo, Fransiska Rosana Kristi.
Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times, menilai bahwa teror semacam ini tidak hanya ditujukan untuk membungkam media kritis.
“Saya rasa, ini disengaja karena pihak yang meneror memiliki pola pikir patriarkis menganggap perempuan sebagai titik lemah yang bisa diteror agar mempengaruhi yang lain,” ujarnya dilansir dari youtube Kompas TV.
“Tetapi juga mencerminkan pola pikir patriarkis yang menganggap perempuan sebagai titik lemah yang bisa ditakut-takuti demi menciptakan efek domino pada rekan-rekan mereka,” sambungnya.
Baca Juga: Tiru Kebijakan Dedi Mulyadi, Gubernur Banten Andra Soni Matangkan Rencana Pemutihan Pajak Kendaraan
Menurut Uni Lubis, fakta bahwa kepala babi tersebut dikirimkan secara khusus kepada seorang jurnalis perempuan menunjukkan adanya maksud spesifik untuk menargetkan individu berdasarkan gender.
Tindakan ini dinilai pengecut karena menyerang jurnalis perempuan secara pribadi dengan tujuan menciptakan rasa takut di lingkungan kerja mereka.
“Ini adalah sikap yang pengecut. Meneror jurnalis perempuan secara spesifik, meskipun sasarannya adalah media, menunjukkan bahwa dalang di balik teror ini adalah orang yang sangat pengecut. Dan ketakutan, ya,” tegasnya.
Baca Juga: Fenomena TNI di Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Sudah Lebih dari 4.000 Orang!
Selain itu, enam ekor tikus yang dikirim ke tim Podcast Bocor Alus juga menimbulkan tanda tanya besar.
Tim tersebut terdiri dari enam orang, sehingga banyak pihak menduga bahwa teror ini dirancang dengan maksud intimidasi yang terarah.
Menurut Uni Lubis, pola semacam ini menunjukkan bahwa pelaku tidak sekadar mencoba menakut-nakuti satu individu, melainkan ingin mengintimidasi seluruh redaksi.
Baca Juga: Diterpa Isu Perselingkuhan dengan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Angkat Bicara!
Uni juga menekankan pentingnya peran negara dalam melindungi jurnalis yang menghadapi ancaman semacam ini.
Artikel Terkait
Hasan Nasbi Jawab Kontroversi Ucapan 'Dimasak Saja' Soal Teror Kepala Babi
Teror Tempo Dari Kepala Babi ke Tikus Dipenggal, Hendri Satrio: Ini Ancaman Serius
Jurnalis Terancam, Dewan Pers Tegaskan agar Kapolri Usut Kasus Teror Secara Transparan
Hendri Satrio Sentil Pemerintah soal Teror Tempo, Kok Jubir Presiden Bilang Dimasak Saja?
Kebebasan Pers Dibungkam oleh Teror? Eep Saefulloh Soroti Peristiwa yang Menimpa Tempo
Rudi S Kamri Desak Pecat Hasan Nasbi, Dukung Polri Usut Teror ke Tempo