RUU TNI Bukan Inti Masalah, Rocky Gerung: Mahasiswa Resah Karena Kekuasaan Sewenang-wenang!

Tak hanya soal RUU TNI Rocky Gerung juga menyinggung kondisi ekonomi yang memburuk sebagai pemantik keresahan.

Ia mengutip hasil survei Lembaga Penelitian UI yang menunjukkan adanya penurunan signifikan di sektor ekonomi, yang turut dirasakan oleh keluarga kelas menengah termasuk orang tua mahasiswa.

“Ekonomi kita makin memburuk, riset menunjukkan jelas. Ini bukan sekadar situasional, tapi struktural,” ujarnya.

Selain itu Rocky Gerung mengkritisi tindakan teror terhadap media seperti Majalah Tempo yang baru-baru ini mendapat kiriman kepala babi.

Baca Juga: Pemerintah Jawa Barat Apresiasi 1000 Lebih Umat Hindu Gelar Melasti di Laut Segarajaya Bekasi

Rocky Gerung menyebutnya sebagai bukti bahwa kebebasan sipil kian terancam.

Menurutnya insiden itu tak bisa dianggap remeh oleh pemerintah.

“Mereka (mahasiswa) melihat Tempo diteror artinya sistem demokrasi sedang diteror. Itu yang membuat gerakan mereka makin kuat,” ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung juga menyinggung posisi Presiden Prabowo Subianto yang dinilai belum menunjukkan upaya untuk menyelesaikan persoalan peninggalan Presiden sebelumnya.

Mahasiswa kata Rocky Gerung masih menuntut kejelasan soal berbagai isu yang melibatkan Jokowi, mulai dari dugaan ijazah palsu, gratifikasi, hingga proses pemilihan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden.

Baca Juga: Umat Hindu Bandung Raya Gelar Upacara Melasti di Gunung Tangkuban Perah

“Kalau Prabowo ingin pemerintahannya bersih, harus jelas garis pemisahnya dengan Jokowi. Tuntutan mahasiswa bukan sekadar politik tapi tuntutan etik,” tegas Rocky Gerung.

Ia memprediksi aksi-aksi penolakan ini tak akan berhenti meski memasuki bulan Ramadan dan libur Lebaran. Konsolidasi menurutnya akan terus berjalan.

“Mahasiswa ingin Indonesia dibuat terang. Bukan soal RUU TNI saja tapi soal keadilan, demokrasi, dan bersihnya pemerintahan ke depan,” pungkas Rocky Gerung.***