bisnisbandung - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan keterbukaannya terhadap kritik sebagai bagian dari upaya memperkuat demokrasi dan pembangunan bangsa.
Hal ini disampaikan oleh Ujang Komarudin, juru bicara kantor kepresidenan yang menyoroti pentingnya kritik konstruktif dalam mendorong perbaikan kebijakan dan tata kelola pemerintahan.
Menurut Ujang, kritik memiliki peran strategis dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik.
Baca Juga: Anies Baswedan Singgung Kisruh RUU TNI, Adi Prayitno: Masukan yang Cukup Konstruktif.
Pemerintah memahami bahwa ruang untuk kritik merupakan bagian dari prinsip demokrasi yang dianut Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah menyambut kritik sebagai mekanisme pengawasan publik yang diperlukan untuk menjaga arah pembangunan nasional.
Meskipun demikian, Ujang menekankan bahwa kritik sebaiknya dilakukan secara objektif dan konstruktif, tanpa disertai hoaks, kebencian, atau cacian.
Tantangan terkait penyebaran hoaks dan fitnah menjadi salah satu persoalan yang ingin diminimalkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Dari UU TNI hingga Teror Kepala Babi, Tumpang Tindih Isu di Bulan Ramadan
“Salah satu tantangan bagi kami di pemerintahan adalah hoaks, fitnah, kebencian, cacian,” ungkapnya dilansir dari youtubw tvonenews.
Karena itu, ia mengajak masyarakat, termasuk akademisi dan para ilmuwan, untuk mengawal pemerintahan dengan kritik yang berbasis fakta dan solusi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pola komunikasi yang baik akan memperkecil celah kesalahpahaman antara pemerintah dan masyarakat.
Baca Juga: Negara Kacau, Ferry Irwandi Bertekad Jadikan Indonesia Lebih Baik
Dengan negara yang luas dan beragam seperti Indonesia, komunikasi yang sederhana dan mengalir dianggap menjadi kunci dalam memastikan pesan dari pemerintah tersampaikan dengan tepat.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sindir Istana, Juru Bicara Puluhan Tapi Komunikasi Pemerintah Buruk
Cuma Habiskan Anggaran! Rudi S Kamri: Bubarkan Kantor Komunikasi Presiden
Adi Prayitno: Presiden Prabowo Geram, Minyakita Dikurangi Takaran & Harga Naik!
Ikrar Nusa Bhakti Soroti Pertemuan Tertutup Prabowo dan Rektor, Ada Apa?
27 Tahun Reformasi Dikhianati, Faizal Assegaf: Prabowo dan TNI Sedang Dijebak
Presiden Prabowo Jangan "Semau Gue", Ikrar Nusa Bhakti: Jika Tak Ingin Indonesia Tenggelam