Salah satu contoh yang ia soroti adalah kasus audit Petral.
Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menetapkan mantan Direktur Utama Petral sebagai tersangka kasus ini tak berlanjut.
Sudirman Said menduga ada tekanan politik besar yang membuat penegakan hukum menjadi tumpul.
"Setelah audit Petral KPK menetapkan tersangka. Tapi sampai sekarang kasusnya mandek. Ini menunjukkan bahwa ada kekuatan besar yang berusaha melemahkan penegakan hukum," kata Sudirman Said.
Baca Juga: Mengatasi Kecurangan Minyak Goreng, Nurdin Halid Ungkap Koperasi Bisa Jadi Solusi
Sudirman Said juga menilai bahwa Prabow sangat berhati-hati dalam menangani kasus korupsi di Pertamina.
Ia menyebut ada tekanan besar dari berbagai pihak sehingga pemerintah cenderung ragu dalam mengambil tindakan tegas.
"Saya melihat ada tekanan yang luar biasa. Pak Prabow pun sepertinya sangat berhati-hati bahkan cenderung khawatir dalam menangani masalah ini," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Tak Ada Ampun! Dedi Mulyadi Pastikan Rumah di Bantaran Sungai Bekasi Dibongkar
Oposisi Bukan Penghambat! Ikrar Nusa Bhakti Tegaskan Fungsinya di Demokrasi
Korupsi Dana Iklan Bank BJB Terbongkar! KPK Tetapkan 5 Tersangka, Kerugian Capai Rp222 Miliar
Dituding Naik Pangkat Instan, Selamat Ginting: Teddy Dibandingkan dengan AHY!
Jejak Korupsi di Pertamina, Mohamad Sobary Singgung Peran Jokowi
Dulu ‘Sinar Harapan’, Kini ‘Sirna Harapan’, Ikrar Nusa Bhakti: Prabowo & Jokowi 11/12